Ajaran Yesus: Panduan Hidup yang Abadi
Tanggal: 8 Jul 2024 17:07 wib.
Yesus Kristus, tokoh sentral dalam agama Kristen, dikenal sebagai seorang guru, penyembuh, dan Mesias yang ajarannya telah membentuk fondasi dari iman Kristen. Ajaran Yesus tidak hanya mempengaruhi umat Kristen, tetapi juga memberikan dampak yang luas pada etika, moralitas, dan nilai-nilai kemanusiaan di seluruh dunia. Melalui khotbah, perumpamaan, dan tindakan-Nya, Yesus menyampaikan pesan cinta kasih, pengampunan, dan kerendahan hati yang relevan hingga hari ini.
Cinta Kasih
Salah satu ajaran paling penting dari Yesus adalah cinta kasih. Dalam Injil Matius 22:37-39, Yesus berkata, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Yesus menekankan bahwa cinta kepada Tuhan dan sesama manusia adalah inti dari semua hukum dan perintah. Cinta kasih ini bukan hanya terhadap mereka yang dekat dengan kita, tetapi juga terhadap musuh-musuh kita, sebagaimana diajarkan dalam Khotbah di Bukit (Matius 5:44).
Pengampunan
Yesus juga mengajarkan tentang pentingnya pengampunan. Dalam Injil Matius 6:14-15, Yesus menyatakan, "Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu." Pengampunan adalah inti dari hubungan yang sehat dan damai. Yesus menunjukkan contoh pengampunan yang luar biasa ketika Dia memohon pengampunan bagi mereka yang menyalibkan-Nya, "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Lukas 23:34).
Kerendahan Hati
Kerendahan hati adalah ajaran penting lainnya dari Yesus. Dia mengajarkan bahwa mereka yang ingin menjadi besar di kerajaan surga harus menjadi hamba bagi semua orang (Matius 23:11). Dalam tindakan yang penuh makna, Yesus membasuh kaki murid-murid-Nya sebagai tanda kerendahan hati dan pelayanan (Yohanes 13:1-17). Yesus mengajarkan bahwa kebesaran sejati tidak diukur dari kekuasaan atau status, tetapi dari kemampuan untuk melayani dan merendahkan diri di hadapan Tuhan dan sesama manusia.
Keadilan dan Kebenaran
Yesus sering berbicara tentang keadilan dan kebenaran. Dia mengkritik para pemimpin agama yang munafik dan menekankan pentingnya keadilan yang sejati. Dalam Matius 23:23, Yesus berkata, "Hai kamu, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik! Sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan." Yesus menekankan bahwa tindakan keagamaan harus disertai dengan praktik keadilan dan kasih sayang.
Kerajaan Allah
Yesus banyak berbicara tentang Kerajaan Allah. Dia menggambarkan kerajaan ini sebagai tempat di mana kehendak Tuhan dilaksanakan, dan mengajak orang-orang untuk bertobat dan mempercayai Injil (Markus 1:15). Perumpamaan tentang biji sesawi dan ragi (Matius 13:31-33) menggambarkan bagaimana kerajaan ini, meskipun dimulai dari hal yang kecil, akan tumbuh dan memberikan dampak besar. Yesus juga menekankan bahwa masuk ke dalam kerajaan Allah memerlukan sikap seperti anak kecil, yaitu ketulusan dan kerendahan hati (Matius 18:3).