5 Buah Pembawa Keberuntungan di Imlek 2025: Simbol Kekayaan dan Kedamaian yang Wajib Ada!
Tanggal: 21 Jan 2025 11:44 wib.
Tahun Baru Imlek 2025 akan jatuh pada hari Rabu, 29 Januari, menandai akhir dari Tahun Naga Kayu 2024 dan awal Tahun Ular Kayu. Dalam tradisi masyarakat Tionghoa, perayaan Imlek tidak hanya diwarnai dengan hiasan-hiasan meriah, tetapi juga simbol-simbol keberuntungan, salah satunya adalah buah-buahan.
Buah-buahan tertentu dianggap memiliki makna mendalam dalam budaya Tionghoa, sehingga kerap diberikan sebagai hadiah atau dijadikan dekorasi selama perayaan. Simbolisme yang terkandung dalam buah-buahan ini dipercaya dapat membawa keberuntungan, kekayaan, dan kedamaian di tahun yang baru. Berikut adalah lima buah yang paling sering digunakan dalam perayaan Imlek dan maknanya masing-masing.
1. Jeruk Kimkit: Simbol Kekayaan dan Keberuntungan
Pohon jeruk kimkit atau kumquat adalah salah satu tanaman paling populer selama Imlek, terutama di wilayah selatan Tiongkok seperti Hong Kong, Makau, Guangdong, dan Guangxi. Tradisi menempatkan pohon ini di rumah diyakini sebagai harapan untuk mendatangkan kekayaan dan keberuntungan.
Dalam bahasa Mandarin dan Kanton, nama jeruk kimkit terdengar serupa dengan kata "keberuntungan," sehingga semakin memperkuat maknanya. Tak heran, pohon ini sering diburu menjelang perayaan Imlek untuk menghias rumah atau sebagai hadiah untuk orang terkasih.
2. Jeruk Bali: Melambangkan Persatuan Keluarga
Jeruk bali tidak hanya menjadi buah yang segar untuk dikonsumsi, tetapi juga memiliki makna yang mendalam dalam tradisi Imlek. Buah ini melambangkan persatuan dan harmoni dalam keluarga, menjadikannya simbol ideal untuk mempererat hubungan antaranggota keluarga di tahun yang baru.
Penduduk Tiongkok sering menghias rumah mereka dengan sepasang jeruk bali. Filosofi "semua hal baik datang berpasangan" membuat sepasang buah ini menjadi simbol keberuntungan yang lebih kuat. Selain itu, bentuk bulat jeruk bali juga mencerminkan kesempurnaan dan keutuhan.
3. Apel: Lambang Kedamaian dan Kemakmuran
Apel memiliki tempat istimewa dalam budaya Tionghoa. Kata "apel" dalam bahasa Mandarin, yaitu ping guo, memiliki pelafalan yang sama dengan kata "ping," yang berarti kedamaian. Oleh karena itu, apel melambangkan harapan untuk kehidupan yang tenang dan damai di tahun yang baru.
Tak hanya itu, warna apel juga memiliki makna khusus. Apel merah melambangkan kelimpahan dan kemakmuran, sementara apel hijau sering dikaitkan dengan simbol uang dan kekayaan. Karena alasan ini, apel menjadi buah yang banyak dipilih untuk menghiasi meja atau diberikan sebagai hadiah.
4. Semangka: Simbol Kekayaan dan Kesuburan
Semangka, dengan kandungan biji yang melimpah, menjadi simbol kesuburan dalam tradisi Tionghoa. Selain itu, buah ini juga dianggap sebagai sumber kekayaan. Bentuk bulatnya mencerminkan keharmonisan, sedangkan biji-bijinya yang banyak melambangkan keberuntungan yang terus berlipat ganda.
Menghidangkan semangka selama Imlek diyakini dapat menarik rezeki dan membawa kebahagiaan untuk seluruh anggota keluarga.
5. Anggur: Kemewahan dan Keberuntungan
Pada zaman dahulu, anggur sering dianggap sebagai buah mewah yang hanya dapat dinikmati oleh para bangsawan. Oleh karena itu, anggur melambangkan kemakmuran, keberuntungan, serta status sosial yang tinggi. Selain itu, anggur juga memiliki makna simbolis sebagai tanda kesuburan dan kekayaan.
Dengan warna-warna cerah dan bentuknya yang menarik, anggur sering dijadikan sebagai dekorasi atau hadiah saat Imlek, menambah kesan kemewahan dalam perayaan tahun baru.