Zulkifli Pertimbangan Pendapat Amien Rais untuk tidak Mendukung Jokowi
Tanggal: 27 Apr 2018 20:38 wib.
tampang.com - Beberapa waktu yang lalu Amien Rais menyatakan bahwa Partai Amanat Nasional (PAN) tidak akan mendukung Joko Widodo (Jokowi) pada kontestasi Pilpres mendatang. Pernyataan Ketua Dewan Kehormatan PAN ini ditanggapi oleh Zulkifli Hasan.
Zulkifli menyatakan bahwa pihaknya mempertimbangkan pendapat dari Amien Rais. Hal ini diakuinya karena Amien merupakan tokoh senior di PAN. Zulkifli pun tidak begitu mempersoalkan mengenai klaim Amien Rais berkaitan dengan arah politik PAN di pilpres mendatang. Namun, pernyataan yang dilontarkan Amien belum merupakan keputusan partai karena partai akan memutuskan arah politik pilpres pada rakernas mendatang.
"Sebagai ketua dewan kehormatan tentu masukan pendapat Pak Amien menjadi pertimbangan penting untuk Partai Amanat Nasional mengambil keputusan," ujar Zulkifli Hasan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (27/4).
Zulkifli mengakui bahwa gaya berpolitik dirinya berbeda dengan Amien. Namun, meski berbeda, keduanya memiliki tujuan yang sama.
"Tapi tujuannya sama. Tujuannya adalah menuntaskan cita-cita Indonesia merdeka, bersatu, adil, makmur, setara," katanya.
Dia mengklaim dirinya dengan Amien Rais sama-sama ingin membela rakyat, umat maupun ulama. "Nah yang kedua, apakah saya sandiwara atau tidak? Memang beda cara. Saya masih ketua MPR, tentu harus merangkul, menjahit merah putih, memperkuat persatuan," tutur ketua umum PAN ini.
Zulkifli menuturkan tanggungjawabnya sebagai Ketua MPR mengharuskannya mampu merangkul berbagai pihak, menjaga persatuan serta memperkokoh persatuan bangsa. Dirinya menambahkan, jangan sampai karena pilpres yang merupakan agenda rutin lima tahunan, semua rakyat saling berseteru.
"Jangan sampai gara-gara pilpres, pilgub, persatuan kita koyak, bermusuhan, berseteru. Ini yang dijaga oleh ketua MPR. Oleh karena itu pernyataan-pernyataan saya harus terukur dan merangkul," katanya.
Dia mengatakan, apapun yang diputuskan Rakernas PAN nantinya wajib dipatuhi oleh semua kader. "Sebelum itu, bisa saja berbeda-beda," imbuhnya.