Yusril : Ini Mispersepsi Dalam Penegakan Hukum, harus di Carikan Jalan Keluarnya
Tanggal: 18 Jun 2017 18:32 wib.
Tampang.com- Habib Rizieq Shihab yang masih berada di Arab Saudi meminta bantuan kepada Pakar Hukum Tata Negara Indonesia, Yusril Ihza Mahendra untuk membentuk tim rekonsiliasi antara GPNF MUI dengan pemerintah. Permintaan habib Rizieq ini disampaikan melalui rekaman suara habib pada saat acara talk show kasus Rizieq di Hotel Balairung Matraman Jakarta.
Yusril sendiri mengatakan kesediannya menjadi jembatan antara para aktivis dan ulama yang selama ini sedang mengalami ketegangan. Yusril siap mengajukan formula rekonsiliasi yang bisa diterima kedua belah pihak yag pada akhirnya bertujuan demi persatuan dan kesatuan bangsa ini.
Yusril juga berpendapat dengan adanya rekonsiliasi antara GNPF MUI, Habib Rizieq, serta para ulama lainnya dan para aktivis yang dituduh melakukan makar, sangatlah penting bagi terciptanya persatuan dan kesatuan Indoesia. Yusri berkeyakinan bahwa para tokoh ini sebenarnya beritikad untuk memajukan persatuan dan kesatuan bangsa hanya berbeda pendapat dan caranya, ini merupakan hal yang wajar dalam berdemokrasi, sahut Yusril.
Lebih lanjut Yusril menjelaskan bahwa dia sangat mengenal Habib Rizieq dan para tokoh-tokoh baik aktivis maupun ulama yang sedang menghadapi berbagai permasalahan hukum. Terhadap permasalahan ini, Yusril berpendapat bahwa seyogyanya pemerintah bersikap bijak dengan mengedepankan dialog dan langkah persuasif, bukannya melakukan langkah hukum yang menuai kontroversi terhadap para ulama dan aktivis ini.
Pemerintah perlu melakukan pendekatan baru yang simpatik dengan merangkul tokoh-tokoh ulama dan aktivis yang berada diluar pemerintahan, hal ini akan mengurangi ketegangan dan tidak akan menimbukkan anggapan bahwa pemerintah melakukan kriminalisasi ulama dan para aktivis ini, jelas Yusril.