Sumber foto: Google

Wamenkop ke Papua, Perjuangkan Kopdes Sampai ke Pelosok

Tanggal: 28 Jun 2025 09:23 wib.
Tentu bukan hal yang mudah, tapi tentu saja bukan hal yang tidak mungkin. Wakil Menteri Koperasi dan UKM, yang baru-baru ini berkunjung ke Papua, memiliki misi penting dalam memperjuangkan keberadaan Koperasi Desa (Kopdes) hingga ke pelosok-pelosok daerah. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberdayakan ekonomi lokal, Wamenkop menegaskan perlunya kolaborasi antara semua pihak, dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Desa.

Koperasi Desa, yang terutama difokuskan pada usaha produksi, distribusi, dan industri, merupakan salah satu pilar penting dalam mewujudkan pembangunan ekonomi yang inklusif di Papua. Kehadiran koperasi ini diharapkan dapat memberi akses yang lebih baik bagi masyarakat desa terhadap modal, pasar, serta pendidikan keterampilan yang diperlukan untuk mendorong produktivitas. Dengan demikian, desa-desa di Papua dapat berperan sebagai subjek dalam pembangunan ekonomi, bukan sekadar objek.

Kunjungan Wamenkop ini menggambarkan betapa seriusnya pemerintah dalam memajukan sektor koperasi di daerah terpencil seperti Papua. Dalam kesempatan tersebut, Wamenkop menyampaikan bahwa keberhasilan koperasi tidak hanya bergantung pada komitmen dari pemerintah pusat, tetapi juga memerlukan dukungan yang kuat dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, sampai kepada pemerintah desa. Sinergi ini menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pengembangan Koperasi Desa.

Keberadaan Koperasi Desa di Papua menghadapi berbagai tantangan, mulai dari infrastruktur yang kurang memadai hingga keterbatasan dana. Namun, ketiga prioritas usaha koperasi —produksi, distribusi, dan industri— menjadi jembatan untuk mengatasi kendala ini. Produksi menjadi langkah awal yang esensial untuk menciptakan barang dan jasa yang berkualitas, sedangkan distribusi akan memastikan produk tersebut sampai ke tangan konsumen dengan harga yang terjangkau.

Sementara itu, aspek industri dapat mendorong inovasi dan kreativitas masyarakat. Dengan adanya industri koperasi, masyarakat di Papua bisa mengolah sumber daya lokal menjadi produk yang bernilai tambah. Hal ini tidak hanya mampu menciptakan lapangan kerja tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat setempat secara berkelanjutan.

Wamenkop juga menekankan pentingnya pelatihan dan pendampingan bagi pengurus dan anggota koperasi agar manajemen koperasi berjalan dengan baik. Program edukasi mengenai tata kelola usaha, pemasaran, serta keuangan menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi pengayaan kapasitas koperasi. Dukungan dari pemerintah untuk menyediakan pelatihan bisa membantu masyarakat memahami cara mengelola koperasi secara efisien.

Masyarakat harus diberi pemahaman bahwa keberadaan koperasi desa bukan hanya sekadar solusi instan untuk permasalahan ekonomi, namun juga sebuah peluang untuk membangun kemandirian. Dalam banyak kesempatan, Wamenkop mencatat bahwa banyak daerah di Indonesia, termasuk Papua, masih memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan, terutama dalam sektor pertanian dan kerajinan. Hasil-hasil tersebut bisa dipasarkan dengan baik melalui koperasi, di mana penghasilan bisa langsung dinikmati oleh petani dan pengrajin.

Keberadaan Koperasi Desa yang berbasis pada usaha produksi, distribusi, dan industri memberikan harapan baru bagi masyarakat Papua. Dengan dukungan yang tepat dari semua pihak, terutama dari pemerintah daerah, dapat dipastikan bahwa Kopdes akan mampu berkontribusi signifikan dalam pembangunan ekonomi masyarakat desa. Penguatan Koperasi Desa menjadi langkah yang harus terus diperjuangkan hingga ke pelosok-pelosok, menciptakan dampak yang nyata bagi kesejahteraan masyarakat Papua.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved