Veronica Tan Akan Buat Layanan SAPA Jadi panic Button Korban Kekerasan
Tanggal: 21 Nov 2024 09:14 wib.
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, telah menyatakan komitmennya untuk meningkatkan kualitas layanan call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129. Dalam pernyataannya, Veronica Tan mengakui bahwa respons dari pemerintah terhadap layanan SAPA 129 masih belum mencapai tingkat kepuasan yang diharapkan. Langkah ini diambil sebagai upaya nyata untuk memberikan dukungan dan perlindungan kepada korban kekerasan, terutama perempuan dan anak.
Di Indonesia, kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih menjadi masalah serius yang mengancam keamanan dan kesejahteraan masyarakat. Data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menunjukkan bahwa banyak korban kekerasan tidak mendapatkan bantuan atau perlindungan yang memadai. Dalam konteks ini, layanan SAPA 129 memiliki peran yang sangat penting sebagai sarana komunikasi dan bantuan bagi korban kekerasan.
Veronica Tan menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan perubahan signifikan dalam layanan SAPA 129. Salah satu perubahan yang akan dilakukan adalah mengubah SAPA 129 menjadi panic button yang dapat diakses dengan mudah oleh korban kekerasan. Dengan demikian, diharapkan korban kekerasan dapat segera mendapatkan pertolongan dan perlindungan ketika berada dalam situasi berbahaya. Veronica menuturkan, ke depan call center SAPA 129 akan menggunakan platform digital dan mekanisme pelaporannya akan dibuat lebih mudah. Veronica juga menyoroti kapasitas SDM UPTD PPA di daerah yang harus ditingkatkan.
Selain itu, upaya peningkatan kualitas layanan juga akan dilakukan melalui peningkatan jumlah dan kualitas operator call center. Veronica Tan menekankan pentingnya ketersediaan operator yang terlatih dan berpengalaman dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Hal ini bertujuan untuk memberikan layanan yang lebih responsif dan berdaya guna bagi korban kekerasan.
Selain itu, Veronica Tan juga berencana untuk meningkatkan kerjasama dengan pihak-pihak terkait, termasuk lembaga perlindungan dan bantuan bagi korban kekerasan. Dengan kolaborasi yang erat, diharapkan layanan SAPA 129 dapat memberikan bantuan yang lebih komprehensif dan terkoordinasi bagi korban kekerasan.
Perubahan ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memberikan perlindungan yang lebih baik bagi perempuan dan anak. Melalui langkah-langkah ini, diharapkan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat diminimalkan, dan korban kekerasan dapat mendapatkan bantuan dan perlindungan yang mereka butuhkan.
Dengan demikian, langkah-langkah yang diambil oleh Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, memiliki dampak yang positif dalam memberikan bantuan dan perlindungan bagi korban kekerasan. Perubahan menjadi panic button dan peningkatan kualitas layanan SAPA 129 diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih efektif bagi korban kekerasan, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan ini.
Dengan komitmen dan kerja keras, Veronica Tan memastikan bahwa layanan SAPA 129 akan menjadi sarana yang lebih efektif dalam memberikan bantuan bagi korban kekerasan. Hal ini merupakan langkah yang relevan dalam upaya perlindungan terhadap perempuan dan anak, dan merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memperbaiki sistem perlindungan bagi korban kekerasan.
Dengan demikian, langkah-langkah yang diambil oleh Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan, memiliki dampak yang positif dalam memberikan bantuan dan perlindungan.