Ujang Komarudin: Dampak Positif dan Negatif Bagi PDI Perjuangan dalam Mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024
Tanggal: 13 Jun 2024 07:47 wib.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sedang menjadi sorotan dalam rencana pengusungan Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024.
Dalam pandangan Ujang Komarudin, seorang Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar, terdapat aspek untung dan rugi bagi kedua pihak jika mereka bersama-sama pada Pilkada nanti.
Menurut Ujang, kemungkinan adanya kerjasama antara PDIP dan Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta berpotensi untuk memperkuat posisi politik PDIP di Jakarta ke depan.
Saat ini, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih bertahan sebagai partai terkuat di Jakarta, terlebih lagi pada Pemilu Legislatif 2024 lalu berhasil meraih 1.012.028 suara.
Sementara itu, PDIP hanya mampu menduduki posisi kedua setelah PKS dengan perolehan suara sebanyak 850.174 pada Pemilu Legislatif 2024.
Menurut Ujang, kehadiran Anies Baswedan di dalam barisan PDIP berpotensi untuk meningkatkan kekuatan politik partai tersebut di Jakarta.
"Keuntungan dari kerjasama ini bagi Anies, tentu dia memiliki peluang untuk kembali maju sebagai calon gubernur dan memiliki kesempatan untuk menang, bahkan bisa kembali berpartisipasi dalam Pemilihan Presiden tahun 2029 jika menang dalam Pilkada Jakarta," katanya seperti yang dilansir dari Wartakotalive.com, Selasa (11/6/2024).
Di sisi lain, Anies dianggap membutuhkan dukungan PDIP untuk menjaga peluangnya mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden berikutnya.
"Anies tentu memerlukan dukungan PDIP karena ketika dia kalah dalam Pilpres, panggung politiknya mulai meredup. Namun jika nanti bisa menang, panggung politiknya akan bersinar kembali. Meskipun bukan kader partai, namun didukung oleh PDIP, yang notabene merupakan partai pemenang Pemilu Legislatif," jelas Ujang.
Akan tetapi, Ujang juga menyoroti dampak negatif dari aliansi antara Anies dan PDIP. Ia meyakini akan ada risiko kehilangan basis pendukung yang setia, baik di Jakarta maupun di jaringan relawan di tingkat nasional.
Sebelumnya, disebutkan bahwa PDIP telah memberikan sinyal terbuka untuk mengusung Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Baswedan, dalam Pilkada Jakarta mendatang.
Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, mengungkapkan pihaknya telah memulai komunikasi dengan PKB terkait rencana kerjasama dalam Pilkada 2024.
"Apabila PKB berencana mengusung Pak Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI Jakarta, maka kerjasama kami dengan PKB akan diwujudkan dalam Pilkada Jakarta," ujar Basarah pada Sabtu (8/6/2024).
Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, juga menyatakan bahwa Anies adalah sosok yang menarik untuk diusung oleh PDIP dalam Pilkada Jakarta 2024.
Puan juga mengakui bahwa partainya sedang mempertimbangkan kemungkinan mencalonkan Anies sebagai calon gubernur Jakarta.
Dengan adanya rencana ambisius untuk mengusung Anies, PDIP harus mempertimbangkan secara matang konsekuensi serta manfaat yang akan didapatkan dengan kerjasama tersebut. Kedua belah pihak harus mampu mengantisipasi dan menyeimbangkan dampak positif dan negatif dari kerjasama ini, terutama dalam menjaga loyalitas pemilih dan pendukung di tingkat lokal maupun nasional.