Tugas Berat Djaka Budi Jadi Dirjen Bea Cukai: Banyak Lubang Gelap
Tanggal: 26 Mei 2025 11:50 wib.
Tampang.com | Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama kini tengah mengemban tugas berat sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai, posisi yang menyimpan tantangan besar dan tanggung jawab krusial dalam menjaga perekonomian negara. Pengangkatannya sebagai Dirjen Bea Cukai merupakan mandat langsung dari Presiden Prabowo Subianto, sebuah langkah strategis yang diharapkan mampu mengatasi berbagai masalah yang selama ini mengganggu jalannya perekonomian nasional, termasuk isu penyelundupan barang yang semakin marak.
Salah satu adagium yang dipegang Djaka adalah pentingnya sinergi lintas lembaga, khususnya dengan TNI dan Polri, dalam memberantas penyelundupan. Menurut Djaka, penyelundupan adalah aktivitas ilegal yang merugikan negara dan masyarakat. Dalam upayanya, Djaka menekankan perlunya kolaborasi yang kuat antara Bea dan Cukai, TNI, dan Polri agar tindakan penyelundupan dapat diminimalisir secara efektif. Sinergi ini dianggap penting untuk menciptakan satu sistem pengawasan yang integratif, agar setiap instansi dapat saling melengkapi dan mendukung satu sama lain dalam menjalankan tugasnya.
Djaka Budhi mengungkapkan, "Kita harus bersama-sama bergerak lintas instansi, jika tidak, kita hanya akan berbicara tanpa ada tindakan nyata di lapangan. Banyak lubang gelap penyelundupan yang perlu kita tutup, dan itu bisa dilakukan jika kita bekerja sama." Disiplin dan ketelitian dalam pengawasan menjadi kuncinya; setiap barang yang masuk dan keluar dari serta ke tanah air harus melalui pemeriksaan yang ketat.
Namun, jalan yang dihadapi Djaka tidaklah mudah. Publik telah memberikan berbagai respons atas penunjukannya. Beberapa pihak meragukan pengalamannya di sektor ini, meski Djaka memiliki rekam jejak yang baik saat masih aktif di militer. Banyak yang menilai bahwa transisi dari dunia militer ke pejabat sipil, khususnya di Bea dan Cukai, adalah langkah yang penuh resiko. Akan tetapi, banyak pula yang memberi dukungan, terutama melihat latar belakangnya yang cakap dalam mengelola situasi yang kompleks dan dinamis.
Belum lama ini, Djaka juga mengajukan pengunduran diri dari militer sejak 2 Mei, meskipun proses administrasi pensiunnya masih berlangsung di Mabes TNI. Hal ini mengisyaratkan bahwa keputusan untuk berpindah tugas bukanlah keputusan yang mudah baginya. Namun, semangat untuk berkontribusi bagi negara seolah menjadi motivasi utama Djaka untuk menjalani tugas dan tanggung jawab baru ini.
Dalam situasi yang kerap kali diwarnai dengan kegiatan ilegal, Djaka juga memahami bahwa tantangan terbesar dalam menjalankan tugasnya adalah mengatasi 'lubang-lubang gelap' yang bisa dijadikan jalan untuk penyelundupan. "Kita harus memastikan tidak ada celah yang bisa dimanfaatkan oleh oknum untuk melakukan penyelundupan," katanya. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kapasitas pengawasan dan intelijen serta memberdayakan teknologi informasi terkini dalam setiap prosedur.
Djaka mengedepankan pendekatan berbasis data dan intelijen dalam menjalankan fungsi Bea dan Cukai. Penggunaan sistem informasi yang terintegrasi diharapkan akan meningkatkan efisiensi dalam pengawasan, sekaligus meminimalisir kesalahan dan penyalahgunaan. "Kita perlu memanfaatkan teknologi untuk memonitor setiap barang yang masuk dan keluar. Ini adalah langkah fundamental dalam menjaga kedaulatan ekonomi kita," tambahnya.
Dalam membangun sinergi dengan TNI dan Polri, Djaka juga berharap agar kedua institusi tersebut dapat memberikan dukungan penuh dalam hal penegakan hukum. "Keberadaan TNI dan Polri di lapangan sangat penting untuk menegakkan hukum dan mencegah penyelundupan di perbatasan. Ini adalah tanggung jawab kita bersama," tegasnya.
Sebagai Dirjen Bea dan Cukai, Djaka Budhi Utama tidak hanya terfokus pada aspek pencegahan penyelundupan semata, melainkan juga harus memperhatikan masalah lain seperti kebijakan tarif dan regulasi yang dapat mempengaruhi bisnis dan perdagangan di Indonesia. Ia perlu menciptakan keseimbangan antara pengawasan yang ketat dengan memberikan kemudahan bagi pelaku usaha yang patuh pada hukum.
Dalam menjalankan visinya, Djaka diharapkan mampu membawa inovasi dan pendekatan baru yang lebih efektif dalam mengatasi masalah penyelundupan dan menjadi pionir dalam menerapkan sistem administrasi yang lebih transparan di lingkungan Bea dan Cukai. Kerjasama lintas sektoral yang kuat menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut.