Trump Jadi Presiden karena Ke-Kristen-annya, Didukung Gereja, Ada Gejolak Kemudian Biasa Lagi

Tanggal: 15 Mei 2017 08:19 wib.
Oleh: Kanaya Tabitha

Semoga tulisan ini bermanfaat. Jangan sampai para "SPONSOR" tertawa bahagia melihat kita yang berdebat terus sampai menimbulkan kebencian sesama saudara sebangsa setanah air. Sudahi posting2 yang memancing kebencian. 

Masih ingat bagaimana shock dan marah nya para pendukung Hillary Clinton karena kalah telak dari Trump ? 

America di isukan pd saat itu akan terjadi cheos  .
Di kota kota besar dimana pemilih terbesar Hillary  terjadi demo besar2 an yg dibiayai konglomerat  konglomerat lawannya partai Republik .
Amerika dibuat seolah olah berduka karena KALAH dari Trump.


Media darling yg pemilik nya kebanyakan adalah pendukung Hillary sibuk memasarkan framing framing untuk membuat suasana makin gaduh sampai menjelang inagurasi . 

Bahkan Artis dan pemusik kelas dunia banyak yang menolak untuk tampil di malam inagurasi Trump sebagai Presiden US .

Dan akhirnya Penyanyi / grup band Country lah yg kebanyakan tampil pada malam gala itu . Pada saat itulah kita melihat bahwa Amerika memilih untuk kembali pada nilai nilai hakiki bermasyarakatnya - Yg menurut analisa sosial - Awaking of America .

Banyak pihak mencibir , tapi kita bisa lihat Rakyat Amerika mendukung kebijakan kebijakan Trump karena nilai nilai konservatif dan ke- kristenan yg di anut sebagian besar penduduk Amerika . 

Tak habis framing yg dibuat media  darling disana akan fobia islam , fobia immigrant dan lain2 .  Namun kebanyakan rakyat Amerika merasa selama kepemimpinan Partai yg mendukung Obama , kemunduran ekonomi dan terutama kebijakan2 nya bertentangan dg "Jiwa Ke-Amerikaan " mereka . 

Bahkan untuk bersuara sebagai pemilih Trump , takut di bully teman2 nya .  Aneh kan  ?!

Iya memang begitu , suara mayoritas disana tenggelam oleh hiruk pikuknya kampanye dan framing .

Tapi sesungguhnya yg memenangkan Trump ? 

yaitu kelompok Gereja2 dan masyarakat konservatif yg militan memilih untuk Amerika to be Great again . Mereka diam tapi jumlah nya lebih banyak tentunya di banding pemilih Hillary yg sibuk di sosmed dan Media .

 

Saya bisa menulis disini , karena kebetulan  ini adalah KAJIAN  grup saya dari Harvard pada saat panas2nya musim Election dan setelah terpilihnya Trump.

Drama bersambung terus menerus , dg  FRAME yg dibuat oleh team PR/Media  bahwa "Hillary KALAH  karena dia seorang PEREMPUAN" 

Padahal  ( tolong digaris bawahi ) bukan karena itu !!

Namun framing yg terus menerus membuat sebagian masyarakat Amerika percaya .

"Suara rakyat adalah Suara Tuhan" kalau anda percaya slogan ini ; berarti anda tahu maksud saya .

Isue yg berkembang selalu ada .

Tapi kita tak perlu menjadi korban emosi2 yg sengaja dibuat untuk kita larut di dalamnya .

 

Indonesia jauh lebih baik , 

menurutku Ahok ditahan bukan karena dia keturunan Cina dan Kristen . Dia ditahan karena "Ucapan nya yg melukai aqidah saudara kita yg muslim" dan itu di ucapkan di depan public dan saat itu ia sedang berbicara sebagai pejabat public .

 

Ahok juga kalah dalam pemilihan Gubernur bukan karena dia pemimpin yg tidak baik , tapi karena suara rakyat yg terkumpul TIDAK CUKUP banyak untuk mrnjadikannya sbg Gubernur terpilih .

Se - simple itu .

 

Melodrama ini sudah menghabiskan banyak uang rakyat . Untuk biaya berkali2 selama pengadilan sudah menghabiskan menurut informasi +_ 200 Milyar , itu uang rakyat ; uang dari pajak kita ; keringat kita .

 

Namun seperti akhirnya masyarakat konservatif Amerika memilih untuk diam , berdoa dan tidak terpancing "keruwetan yg di hyperbola-kan  " maka keadaan pun membaik . Surut . dan damai kembali .

 

Berbagai Crisis yg sengaja di ciptakan adalah supaya sebuah negeri  akan berujung pd Conflict . Perang Saudara .

Siapa yg akan kalah dan menang ? 

Yg menang adalah yg memberi "SPONSOR" dan 

yg akan kalah adalah kita  

yaitu rakyatnya , bangsa ini akan mengalami kemunduran luar biasa ... baik keamanan ataupun perekonomian- nya .

Negeri kita ini target EMAS untuk setiap provokator kelas dunia .

Gak percaya ?!terus aja ributin ' Badan2 dunia akan bereaksi sebagai negosiator dan konglomerat dunia akan ada dibelakangnya untuk membiayai dengan maksud untuk  TURUN mencaplok Indonesia , bila kita terus terus meributkan Framing SARA . 

Sasaran Empuk . Pada saat itulah kedaulatan Indonesia akan dipertanyakan . 

Dan korban korbannya adalah kamu , saya dan saudara2 kita semua , 

karena bukan " Ahok " yg akan berdiri untuk membela kita . Paham kan ?

 

Bila saat ini Ahok diturunkan derajatnya sebagai Rakyat kembali ; itu bukan hal yg buruk juga . Dengan dekat berdiri sejajar dg kita ; mungkin beliau bisa mengumpulkan daya dan upaya untuk berjuang kembali menjadi lebih bijak dan santun , bila nanti diberi amanah kembali . Apalagi bila  beliau pejabat anti korupsi , suatu saat negeri ini bisa memanggilnya kembali . Betulkan?!

 

Saya sangat yakin Bahwa kita bisa bersatu kembali .

seperti Amerika yg makin ca-em .

Jangan kita larut , ribut ribut dan kemudian berakhir   perang saudara seperti di Bosnia .

 

Mari bersama kita jaga kesantunan , ramah tamah dan goyong royong an kita .... 

Ini Garudaku ,

Mana Garuda  di dadamu ?

 

ditulis oleh ; Kanaya Tabitha ( Harvard student , social science ) Maaf saya tulis ini🖕biar jelas kapasitas analisanya 🙏🌺
Copyright © Tampang.com
All rights reserved