Sri Mulyani Ajukan Penambahan SAL Rp 100 Triliun untuk Tutup Defisit APBN
Tanggal: 9 Jul 2024 12:40 wib.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengajukan permintaan kepada Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk menambah pemanfaatan Sisa Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp 100 triliun. Permintaan ini diajukan untuk menutupi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diproyeksikan akan melebar hingga akhir tahun.
Menurut Sri Mulyani, defisit APBN hingga akhir tahun ini diperkirakan mencapai Rp 609,7 triliun. Angka ini lebih tinggi Rp 80,8 triliun dari yang ditetapkan dalam APBN 2024, yaitu sebesar Rp 522,8 triliun. Untuk menutupi defisit yang lebih tinggi dari rencana tersebut, pemerintah berencana memaksimalkan instrumen pembiayaan non utang melalui SAL, yang merupakan cadangan pemerintah. Dengan demikian, pemerintah dapat meminimalisir pembiayaan yang berasal dari utang.
“(Defisit) akan dibiayai melalui tambahan penggunaan SAL sebesar Rp 100 triliun dan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) yang tetap lebih rendah,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (8/7/2024).
Lebih lanjut, Sri Mulyani menyatakan bahwa penerbitan SBN rencananya akan lebih rendah Rp 214,6 triliun dari pagu anggaran yang telah disiapkan sebesar Rp 666,4 triliun. Pemerintah akan mengandalkan SAL yang merupakan hasil dari pelaksanaan APBN tahun-tahun sebelumnya.
“Inilah mengapa pada tahun 2022-2023 kami mampu mengumpulkan SAL yang cukup besar dan dapat digunakan pada situasi seperti sekarang,” jelas Sri Mulyani.
Dalam penjelasannya, Sri Mulyani menekankan pentingnya memanfaatkan SAL untuk menutupi defisit anggaran. Dengan mengandalkan SAL, pemerintah dapat mengurangi ketergantungan pada utang dan menjaga stabilitas fiskal. Hal ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional di tengah ketidakpastian global yang terus berlanjut.
Selain itu, Sri Mulyani juga menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan anggaran. Salah satu langkah yang diambil adalah dengan mengoptimalkan penggunaan dana yang telah tersedia, seperti SAL, untuk menutupi kekurangan anggaran tanpa menambah beban utang yang berlebihan.
Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga mengajak DPR untuk mendukung langkah pemerintah dalam mengelola anggaran negara secara efektif dan efisien. Kerjasama antara pemerintah dan DPR diharapkan dapat memperkuat perekonomian nasional dan menghadapi tantangan fiskal yang ada.
Dengan adanya tambahan pemanfaatan SAL sebesar Rp 100 triliun, pemerintah berharap dapat menutupi defisit APBN yang diproyeksikan lebih tinggi dari yang direncanakan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas fiskal dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.