Sumber foto: Google

Siapkan Serangan Balasan, Iran Sebut AS Memulai Perang Berbahaya

Tanggal: 23 Jun 2025 09:55 wib.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Iran baru-baru ini mengeluarkan pernyataan keras mengenai serangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir mereka. Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan oleh kantor berita Iran, Tasnim, Kemlu Iran menegaskan bahwa AS telah memulai "perang berbahaya melawan Iran". Pernyataan ini semakin memperuncing ketegangan antara kedua negara yang sudah berlangsung lama.

Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengutuk serangan Amerika Serikat yang ditujukan kepada tiga fasilitas utama nuklir Iran. Dalam pernyataannya, Araghchi menilai bahwa tindakan AS tersebut merupakan langkah yang keterlaluan dan melanggar prinsip-prinsip internasional. Dia menjelaskan bahwa serangan ini tidak hanya membahayakan kedaulatan Iran, tetapi juga dapat mengancam stabilitas kawasan. 

“Dunia tidak boleh lupa bahwa Amerika Serikat-lah yang, di tengah-tengah proses diplomatik, mengkhianati diplomasi,” imbuh Kemlu Iran dalam pernyataannya. Pernyataan ini mencerminkan rasa frustrasi Iran terhadap kebijakan luar negeri AS yang dianggap melawan semangat dialog dan negosiasi yang seharusnya dijalankan. Kementerian Luar Negeri Iran menegaskan bahwa mereka memiliki hak untuk mempertahankan kedaulatannya dari setiap agresi.

Melihat situasi ini, Iran berjanji untuk mempersiapkan serangan balasan sebagai respon atas tindakan AS. Kementerian Luar Negeri Iran menekankan bahwa negara ini siap menghadapi segala bentuk provokasi. Abbas Araghchi juga menegaskan bahwa Iran tidak akan tinggal diam menghadapi agresi yang dapat mengganggu keamanan nasional. Iran menilai, setiap serangan terhadap fasilitas nuklir mereka adalah perbuatan yang tidak dapat diterima dan akan mendapatkan balasan yang setimpal.

Sikap tegas Iran ini menunjukkan bahwa negara tersebut berkomitmen untuk melindungi program nuklirnya, yang bagi mereka adalah bagian penting dari pembangunan ekonomi dan teknologi. Namun, dalam konteks geopolitik, serangan AS ini dipandang sebagai upaya untuk memperlemah posisi Iran di kawasan Timur Tengah. Washington selama ini mengeklaim bahwa program nuklir Iran dapat digunakan untuk tujuan militer, yang menyebabkan kekhawatiran di antara negara-negara lain.

Ketegangan yang meningkat antara Iran dan AS bisa berdampak luas, tidak hanya untuk kedua negara tetapi juga bagi keamanan kawasan dan dunia. Iran berusaha menjelaskan kepada masyarakat internasional bahwa langkah-langkah pertahanan yang mereka ambil adalah untuk menjaga kedaulatan dan integritas wilayah mereka. Pihak Iran berbisik kepada dunia bahwa setiap tindakan agresi dari luar akan dihadapi dengan sikap yang berani dan terencana.

Selama ini, diplomasi menjadi alat penting dalam menyelesaikan konflik. Namun, serangan ini menunjukkan bahwa di tengah upaya-dialog, situasi bisa berubah drastis menjadi konfrontatif. Posisi yang diambil oleh Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, dan pernyataan Kementerian Luar Negeri menunjukkan bahwa setiap langkah yang dilaksanakan harus dipertimbangkan dengan baik, agar tidak memperburuk situasi yang sudah tegang. 

Dengan latar belakang demikian, dunia kini menantikan bagaimana Iran akan bereaksi selanjutnya dan apakah ini akan berdampak pada dinamika konfrontasi yang lebih luas di kawasan. Ketegangan seperti ini bukanlah hal baru di Timur Tengah, namun dengan meningkatnya agresi, semua mata kini tertuju pada langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Iran.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved