Setya Novanto Enggan Mundur, Citra Golkar Makin Terpuruk

Tanggal: 19 Sep 2017 12:21 wib.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta, Emrus Sihombing menilai bahwa citra Partai Golkar diprediksi makin terpuruk. Hal ini  dikarenakan Setya Novanto yang enggan mundur dari posisi ketua umum. Diprediksi status tersangka Novanto, akan mempengaruhi elektabilitas Golkar di Pemilu 2019. Status Novanto yang menjadi tersangka dugaan kasus korupsi e-KTP menjadi persoalan utama.

"Bila Setya Novanto tetap dipertahankan, tidak mustahil juga (elektabilitas) Partai Golkar akan terjun, menukik," kata Emrus dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu, 17 September 2017.

Emrus mencontohkan peristiwa serupa pernah terjadi terhadap Partai Demokrat menjelang Pilpres 2014. Penetapan Ketua Umum DPP Demokrat saat itu, Anas Urbaningrum, sebagai tersangka kasus korupsi Hambalang oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat kepercayaan publik terhadap Partai Demokrat menghilang.

"Lebih parah dari Partai Demokrat yang saat itu, Ketua Umum dan beberapa kadernya terjerat kasus korupsi,” lanjut Emrus.

Emrus menyampaikan, prediksi ini setidaknya tercermin juga dalam survei terakhir Centre for Strategic and International Studies (CSIS) yang menempatkan Golkar di peringkat ketiga partai politik. Golkar masih di bawah PDI Perjuangan dan Gerindra.

Untuk diketahui, Setya Novanto mendapat status tersangka dari KPK sejak 17 Juli 2017. Namun, Ketua DPR itu sudah beberapa kali menegaskan tak terlibat dalam kasus korupsi e-KTP. Bahkan, Novanto sudah mengajukan upaya praperadilan atas status tersangkanya ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved