Sumber foto: Google

Sempat Dibangga-banggakan Prabowo, Ray Dalio Dikabarkan Batal Gabung Danantara

Tanggal: 30 Mei 2025 21:48 wib.
Muncul rumor Ray Dalio batal gabung dari jajaran penasihat Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Berita ini mengejutkan banyak pihak, terutama setelah sebelumnya Dalio, pendiri Bridgewater Associates, dijadwalkan untuk berkontribusi dalam menasihati program investasi yang dipimpin oleh pemerintah Indonesia. Keterlibatan Dalio dalam Danantara sempat menjadi sorotan, dan banyak yang berharap bahwa kehadirannya dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian negara.

Kabarnya, rumor ini berawal dari beberapa sumber yang menyebutkan bahwa Dalio mengalami perubahan rencana terkait komitmennya di Danantara. Namun, CEO Danantara Rosan Roeslani langsung membantah kabar tersebut. "Kemarin saya baru ketemu timnya; anaknya juga. Pembicaraan berjalan lancar,” ujar Rosan di Istana Jakarta pada Rabu (28/5/2025). Pernyataan ini menunjukkan bahwa meski ada kabar yang beredar, komunikasi antara pihak Danantara dan Dalio tetap berlangsung dengan baik.

Rosan Roeslani juga menambahkan bahwa keterlibatan Ray Dalio dalam Danantara merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat memperkuat posisi Badan Pengelola Investasi dalam menarik lebih banyak investasi asing masuk ke Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan iklim investasi dan memaksimalkan potensi ekonomi nasional. 

Sementara itu, Prabowo Subianto, Menteri Pertahanan sekaligus tokoh politik yang banyak dibicarakan, juga sebelumnya sempat membanggakan kemungkinan kolaborasi tersebut. Kudeta Dalio, seorang investor ikonik yang dikenal sebagai salah satu orang terkaya di dunia, sempat menjadi sumber kebanggaan bagi berbagai kalangan di dalam dan luar negeri. Kehadirannya di BPI Danantara dianggap bisa memberikan fondasi yang kuat dalam pengelolaan dana investasi negara.

Namun, dengan munculnya isu pembatalan ini, sejumlah pengamat ekonomi dan politik menganggap bahwa situasi ini bisa berdampak pada citra Danantara. Mereka khawatir bahwa hal ini menciptakan ketidakpastian yang dapat mengganggu kepercayaan investor asing. Ketidakpastian semacam ini tentu tidak diinginkan oleh pihak pemerintah yang sedang berusaha untuk menarik lebih banyak investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi.

Ray Dalio, yang dikenal dengan pendekatannya yang analitis dan berbasis data dalam pengambilan keputusan investasi, telah menjadi panutan di kalangan investor global. Banyak yang berharap, jika bergabung, dia bisa membawa strategi dan wawasan yang diperlukan untuk mengelola dana investasi Indonesia dengan lebih efektif. Namun, dengan rumornya batal bergabung, pertanyaan-pertanyaan mengenai masa depan Danantara dan strategi investasinya kembali mencuat.

Di sisi lain, Rosan Roeslani menegaskan bahwa Danantara tetap berkomitmen untuk menjalin hubungan baik dengan investor internasional lainnya, termasuk mereka yang memiliki visi dan misi sejalan dengan Danantara. Kegiatan dan proyek yang sedang berjalan tetap menjadi fokus utama, dan pihaknya bertujuan untuk terus berinovasi dalam menarik perhatian dunia investasi.

Seiring perkembangan berita ini, seluruh mata kini tertuju pada Danantara dan bagaimana mereka akan menangani isu-isu yang muncul seputar komitmen global. Kabarnya, Tim Danantara tengah mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk menjawab tantangan ini dan menjaga momentum positif dalam program investasi nasional. 

Dengan berbagai dinamika yang terjadi, bukan tidak mungkin bahwa situasi ini akan terus berkembang. Saat ini, masyarakat dan investor sama-sama menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai posisi Ray Dalio dan dampaknya terhadap investasi di Indonesia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved