SBY Serukan Persatuan Global untuk Hadapi Krisis Iklim dan Kerusakan Lingkungan
Tanggal: 13 Mei 2025 22:16 wib.
Tampang.com | Presiden keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengajak negara-negara di dunia untuk bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi krisis iklim dan kerusakan lingkungan yang kian mengancam masa depan umat manusia.
Krisis Iklim: Ancaman Nyata yang Perlu Aksi Kolektif
Dalam forum lecture series The Yudhoyono Institute (TYI) bertajuk "Sustainable Growth with Equity" yang berlangsung di Yogyakarta pada Senin, SBY menegaskan bahwa krisis iklim dan kerusakan lingkungan bukanlah fiksi atau hoaks. Menurutnya, ancaman ini nyata dan harus segera diatasi dengan aksi nyata dari seluruh dunia.
"Kita semua tahu bahwa krisis iklim dan krisis lingkungan itu nyata, bukan fiksi, bukan hoaks," ujar SBY dalam forum tersebut.
Keterlibatan Global yang Harus Nyata dan Berdampak
SBY menekankan pentingnya aksi kolektif lintas negara untuk mengatasi ancaman ini. Ia mengingatkan bahwa dunia harus bergerak bersama dengan dampak yang nyata bagi masa depan umat manusia.
"Oleh karena itu, aksi bersama kita juga harus nyata dan memberikan dampak yang nyata pula," tegasnya.
Ketegangan Global Mengalihkan Perhatian dari Isu Lingkungan
Mantan presiden ini juga menyoroti bagaimana situasi dunia semakin rumit dan mengkhawatirkan, dengan banyak negara lebih terfokus pada konflik geopolitik, rivalitas kekuatan besar, serta perang dagang dan ekonomi. Akibatnya, isu krisis iklim seringkali terabaikan.
"Saya yang pernah memimpin negeri ini selama 10 tahun dan ada dalam berbagai percaturan global, cukup prihatin melihat perkembangan dunia yang makin rumit, makin 'dangerous'," katanya.
SBY juga mengingatkan bahwa perubahan iklim dan kerusakan lingkungan tidak boleh diabaikan karena dampaknya yang sangat besar bagi seluruh bangsa di dunia.
Membangun Persatuan untuk Mewujudkan Dunia yang Lebih Damai
SBY menegaskan bahwa untuk menciptakan dunia yang lebih damai, adil, dan sejahtera, negara-negara harus membangun persatuan dan kerja sama yang kokoh, terlepas dari identitas dan batas-batas internasional.
"Saya kira semua sepakat bahwa apa yang kita inginkan adalah dunia yang makin damai, dunia yang makin adil, dunia yang makin sejahtera, dunia yang memberikan harapan bagi siapapun terlepas dari ikatan identitas, terlepas dari batas-batas internasional," ujar SBY.
Mengajak Kolaborasi Lintas Sektor untuk Solusi Berkelanjutan
SBY mengajak seluruh elemen global, termasuk perguruan tinggi, untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mencari solusi berbasis sains dan teknologi untuk krisis ini.
"Kita harus meningkatkan kebersamaan kita, kerja sama kita, kepedulian kita, solusi-solusi kita, termasuk kebijakan yang tepat dan kolaborasi yang tepat," ujarnya.
Pada kesempatan ini, SBY juga memberikan dukungannya terhadap inisiatif yang mendorong pertumbuhan berkelanjutan dengan prinsip keadilan. Ia percaya bahwa langkah-langkah yang diambil saat ini akan sangat berpengaruh dalam menyelamatkan masa depan dunia, termasuk anak cucu kita.
"Kita percaya bahwa yang kita lakukan ini justru yang bisa menyelamatkan masa depan, bangsa-bangsa dan masa depan dunia, masa depan anak cucu kita," tutup SBY.