SBY Berharap Pemilu 2019 Berjalan Tertib, Aman, dan Bebas Dari Hoax
Tanggal: 18 Apr 2018 15:06 wib.
Tahun merupakan tahun politik yang sangai ramai dan menjadi topik utama yang selalu menjadi pembahasan media. bagaimana tidak, tahun ini adalah tahun dimana diadakan pemilihan kepala daerah serentak lebih dari seratus kepala daerah yang akan dipilih.
Sudah bisa dipastikan bahwa setiap partai politik nasioanal akan bersaing keras untuk memenangkan kandidatnya masing-masing.
Ditambah lagi tahun ini juga merupakan tahun politik untuk menyiapkan diri pada pemilu kepala negara yakni pilpres tahun 2019. Sampai saat ini sudah ada dua calon presiden yang dipastikan akan bertarung pada pilpres 2019 mendatang yakni petahan Presiden Jokow Widodo dan dari partai opisisi yaitu Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra. Selain itu juga pemilihan legislative pun juga akan dilaksanakan pada tahun 2019.
Adu argument dan pernyataan masing-masing pihak partai pun semakin memanas.
Terkait pilpres 2019 mendatang, mantan presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan harapannya melalui tulisan di akun twitternya.
Ketua Umum Partai Demokrat itu berharap agar pemilu presiden 2019 dan pemilihan legislative berjalan aman, tertib, adil dan jujur serta tidak memanfaatkan sentimen agama dan etnis.
Hari ini, 17 April 2018, tepat satu tahun sebelum pemungutan suara Pemilu 2019. Countdown Election 2019. *SBY*
Semoga Pemilu 2019, siapapun tak gemar & mudah gunakan "hard power" (uang, kekuasaan, sentimen agama & etnis) yg lampaui batasnya *SBY* tulis SBY di akun twitter pribadinya.
SBY juga menambahkan harapannya untuk tidak terjadinya black campaign yang semakin menjadi-jadi, dan tidak dipenuhi dengan hoax.
Semoga "black campaign" & "character assasination" tidak menjadi-jadi. Semoga tahun ini tak dipenuhi "hoax", "hate speech" & intimidasi *SBY*
Selain itu, SBY juga berharap agar KPK, Kejaksaan dan Kepolisian tetap netral dan tidak tersusup oleh agen politik.
Semoga penegak hukum ( kepolisian, kejaksaan & KPK) tidak "kesusupan" agen-agen politik. Semoga intelijen juga tidak jadi alat politik *SBY*