RI-Malaysia Sepakat Optimalkan Kerja Sama Sektor Kelapa Sawit
Tanggal: 30 Jan 2025 11:55 wib.
Pemerintah Indonesia dan Malaysia baru-baru ini sepakat untuk memperkuat kerja sama strategis, khususnya dalam pengelolaan industri kelapa sawit yang menjadi komoditas utama bagi kedua negara. Kesepakatan ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso, yang mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan bilateral antara kedua negara serta mengoptimalkan potensi industri kelapa sawit yang menjadi salah satu pilar ekonomi penting.
Kelapa sawit telah lama menjadi salah satu komoditas utama Indonesia dan Malaysia, yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian kedua negara. Indonesia dan Malaysia dikenal sebagai dua produsen terbesar kelapa sawit dunia, yang mencakup produksi minyak sawit untuk kebutuhan domestik maupun ekspor internasional. Oleh karena itu, kerja sama yang lebih intens dalam sektor ini dipandang sebagai langkah yang sangat strategis untuk meningkatkan daya saing global serta memaksimalkan potensi pasar internasional.
Mendag Budi Santoso mengungkapkan bahwa salah satu tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk memastikan bahwa kedua negara dapat memperkuat posisi mereka dalam industri kelapa sawit global. Dengan mengoptimalkan kerja sama, diharapkan akan tercipta kebijakan yang saling menguntungkan, baik bagi petani kelapa sawit di kedua negara maupun bagi perekonomian secara keseluruhan.
“Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas strategis bagi kedua negara. Oleh karena itu, kami mengapresiasi dukungan Malaysia dalam meningkatkan kerja sama di sektor ini. Kami sepakat untuk bekerja sama lebih erat dalam memastikan industri kelapa sawit dapat berkembang dengan berkelanjutan,” ujar Budi Santoso dalam keterangannya.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara juga membahas langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan dalam industri kelapa sawit. Ini termasuk upaya untuk menghadapi tantangan terkait dengan masalah lingkungan hidup, serta memastikan bahwa produksi kelapa sawit dilakukan dengan standar tinggi yang sesuai dengan prinsip keberlanjutan dan tanggung jawab sosial.
Kerja sama ini juga mencakup berbagai aspek teknis, seperti pengembangan inovasi teknologi, pelatihan bagi petani kelapa sawit, dan peningkatan kapasitas produksi yang ramah lingkungan. Kedua negara sepakat untuk memperkuat komitmen terhadap prinsip keberlanjutan, dengan memastikan bahwa produksi kelapa sawit tidak merusak lingkungan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan perekonomian.
Malaysia, sebagai mitra utama Indonesia dalam industri kelapa sawit, terus memberikan dukungan penuh terhadap pengembangan sektor ini. Dukungan tersebut meliputi kerja sama perdagangan, pemasaran, dan pembangunan kapasitas. Dengan adanya sinergi yang lebih erat, diharapkan sektor kelapa sawit kedua negara bisa lebih kompetitif di pasar global, serta mampu menghadapi tantangan yang ada.
Mendag Budi Santoso menegaskan bahwa langkah-langkah yang diambil dalam kerja sama ini akan berfokus pada pencapaian keberlanjutan dan pertumbuhan yang inklusif. Dengan adanya kebijakan yang lebih solid dan sinergi yang lebih erat, Indonesia dan Malaysia berharap dapat terus memperkokoh posisi mereka sebagai produsen terbesar kelapa sawit dunia.
“Langkah ini adalah bagian dari upaya kami untuk memastikan industri kelapa sawit terus berkembang dengan prinsip keberlanjutan, serta memberikan manfaat bagi seluruh pihak yang terlibat, baik di tingkat domestik maupun internasional,” kata Budi Santoso.
Dengan kesepakatan ini, Indonesia dan Malaysia menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan sektor kelapa sawit dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kerja sama yang lebih erat antara kedua negara diharapkan akan membuka peluang lebih besar dalam pasar global dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sektor ini.