Putuskan Keluar Trump Kini Pertimbangkan AS Gabung Lagi dengan WHO
Tanggal: 27 Jan 2025 14:58 wib.
Tampang.com | Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menarik perhatian publik dengan pernyataannya terkait Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Setelah sebelumnya memutuskan keluar dari WHO pada tahun 2020, Trump kini membuka kemungkinan bagi Amerika Serikat untuk bergabung kembali dengan organisasi tersebut. Pernyataan ini disampaikan Trump dalam sebuah acara di Las Vegas pada Sabtu (25/1/2025) waktu setempat.
Dalam pidatonya, Trump mengungkapkan alasan di balik keputusan Amerika Serikat keluar dari WHO beberapa tahun lalu. Ia menyoroti ketimpangan iuran yang harus dibayar oleh AS dibandingkan negara lain, terutama China. "Setiap tahun, kami membayar 500 juta dolar AS atau sekitar Rp8 triliun ke WHO, sementara China, yang memiliki populasi jauh lebih besar, hanya membayar 39 juta dolar AS," ujar Trump dengan nada kritis.
Keputusan keluar dari WHO pada masa kepemimpinan Trump menuai kontroversi besar. Banyak pihak, baik di dalam maupun luar negeri, mengkritik langkah tersebut karena dianggap dapat melemahkan upaya global dalam menangani pandemi COVID-19. Meski demikian, Trump tetap bertahan dengan argumennya bahwa WHO dinilai lebih berpihak kepada China, sehingga tidak menguntungkan bagi Amerika Serikat.
Namun, dalam pernyataan terbarunya, Trump menunjukkan sikap yang lebih terbuka. Ia menyatakan sedang mempertimbangkan kemungkinan bagi AS untuk kembali menjadi anggota WHO. "Mungkin kami akan mempertimbangkan kembali (bergabung dengan WHO)," kata Trump seperti dilansir dari Antara, Minggu (26/1/2025).
Pernyataan ini memunculkan spekulasi tentang perubahan pendekatan Trump terhadap kebijakan kesehatan global. Banyak pihak menduga bahwa Trump mencoba memperbaiki hubungan internasional yang sempat terganggu akibat keputusan kontroversialnya. Selain itu, langkah ini juga dinilai sebagai upaya Trump untuk meningkatkan citranya di kancah global, terutama menjelang pemilihan presiden berikutnya.
Meskipun begitu, keputusan Trump untuk mempertimbangkan kembali bergabung dengan WHO juga mendapat berbagai tanggapan. Sebagian pihak mendukung langkah ini, mengingat peran penting WHO dalam koordinasi kesehatan global, termasuk penanganan pandemi dan upaya melawan penyakit menular. Sementara itu, pihak lain mempertanyakan keseriusan Trump, mengingat sikap kerasnya terhadap WHO di masa lalu.
Dalam responsnya terhadap pernyataan Trump, Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyambut baik kemungkinan kembalinya Amerika Serikat ke organisasi tersebut. "Amerika Serikat adalah mitra penting dalam upaya meningkatkan kesehatan global. Kami akan menyambut baik jika mereka memutuskan untuk bergabung kembali," ujar Tedros dalam konferensi pers terbaru di Jenewa.
Jika Amerika Serikat benar-benar kembali menjadi anggota WHO, hal ini dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat upaya kesehatan global. Dukungan finansial dan sumber daya yang besar dari AS akan sangat membantu WHO dalam menangani berbagai tantangan kesehatan, termasuk krisis kesehatan yang masih berlangsung di berbagai belahan dunia.
Meski belum ada keputusan resmi, pernyataan Trump ini memunculkan harapan baru tentang kolaborasi internasional yang lebih baik di masa depan. Namun, langkah ini juga menuntut konsistensi dan komitmen dari Amerika Serikat untuk benar-benar mendukung misi WHO, bukan hanya sekadar retorika politik.
Kini, dunia menantikan langkah selanjutnya dari pemerintahan Trump terkait hubungan dengan WHO. Akankah Amerika Serikat kembali menjadi bagian dari organisasi tersebut, atau pernyataan ini hanya sekadar manuver politik? Waktu yang akan menjawab.