Sumber foto: Google

Putin Berterima Kasih ke Korea Utara Karena Bantu Rebut Kembali Kursk dari Ukraina: Rusia Tidak Akan Pernah Melupakannya

Tanggal: 30 Apr 2025 08:42 wib.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (28/4/2025), berterima kasih kepada Korea Utara karena telah bertempur bersama pasukannya melawan pasukan Ukraina. Dalam pernyataan resminya, Putin menegaskan bahwa pengorbanan yang telah dilakukan oleh militer Korea Utara dalam membantu merebut kembali wilayah strategis Kursk tidak akan pernah dilupakan oleh rakyat Rusia.

“Persahabatan sejati ditunjukkan di medan tempur. Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para prajurit Korea Utara yang dengan keberanian dan loyalitas berperang bahu-membahu bersama angkatan bersenjata Rusia,” ujar Presiden Rusia Vladimir Putin dalam konferensi pers yang digelar di Kremlin. “Pengorbanan kalian telah membantu kami mengembalikan Kursk. Rusia tidak akan pernah melupakannya.”

Kursk, sebuah wilayah penting di barat Rusia yang sebelumnya dikuasai pasukan Ukraina dalam konflik berkepanjangan, berhasil direbut kembali oleh pasukan gabungan Rusia-Korea Utara pekan lalu. Serangan balasan yang dilancarkan secara terkoordinasi ini menjadi kemenangan signifikan bagi Rusia dalam eskalasi terbaru perang yang telah berlangsung sejak 2022.

Keterlibatan Korea Utara dalam konflik ini menjadi sorotan dunia. Informasi dari berbagai sumber intelijen menyebutkan bahwa lebih dari 3.000 tentara Korea Utara dikerahkan ke wilayah perbatasan Rusia-Ukraina sejak awal Maret 2025. Pasukan ini, menurut laporan militer Rusia, secara aktif terlibat dalam operasi darat dan dukungan logistik di sekitar Kursk.

Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, juga memberikan pernyataan balasan atas ucapan terima kasih Putin. Ia menyatakan bahwa negaranya akan terus mendukung sekutu utamanya, Rusia, dalam menghadapi “imperialisme Barat” dan “provokasi militer Ukraina yang didukung NATO.”

Meskipun dukungan militer Korea Utara menuai kecaman dari negara-negara Barat, Moskow tetap teguh pada sikapnya. Kremlin menyebut hubungan militer dengan Pyongyang sebagai bentuk solidaritas dan resistensi terhadap dominasi geopolitik Amerika Serikat dan sekutunya.

Beberapa analis politik menilai bahwa ucapan terima kasih Putin bukan sekadar bentuk apresiasi diplomatik, melainkan sinyal bahwa poros Rusia-Korea Utara-Tiongkok semakin menguat di tengah isolasi global yang dialami Rusia sejak invasinya ke Ukraina.

Di sisi lain, Ukraina bersama sekutu Baratnya mengutuk keras aksi militer Korea Utara. Mereka menyebut keterlibatan ini sebagai “eskalasi internasional yang berbahaya” dan menyerukan sanksi tambahan terhadap Pyongyang.

Terlepas dari kontroversinya, ucapan terima kasih Putin menjadi simbol bahwa dinamika aliansi internasional tengah berubah secara signifikan. Dengan adanya dukungan terbuka dari Korea Utara, Rusia tampaknya tidak lagi sendirian dalam menghadapi tekanan global.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (28/4/2025), berterima kasih kepada Korea Utara karena telah bertempur bersama pasukannya melawan pasukan Ukraina. Dia berjanji tidak akan melupakan pengorbanan mereka sebuah pernyataan yang menandai babak baru dalam geopolitik dunia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved