Puan Maharani Kecam Serangan KKB Terhadap Guru dan Tenaga Kesehatan di Papua
Tanggal: 25 Mar 2025 14:23 wib.
Tampang.com | Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengecam keras aksi penyerangan terhadap tenaga pendidik dan tenaga kesehatan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Yahukimo, Papua Pegunungan. Serangan tersebut mengakibatkan seorang guru meninggal dunia, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka.
"Ini adalah tindakan yang tidak manusiawi dan menghambat upaya pembangunan di Papua. Guru dan tenaga kesehatan adalah pahlawan kemanusiaan yang harus dilindungi, bukan menjadi korban kekerasan," tegas Puan dalam keterangan resminya, Selasa (25/3/2025).
Desakan Pengamanan di Wilayah Rawan Konflik
Puan meminta pemerintah bersama TNI dan Polri untuk meningkatkan keamanan di wilayah-wilayah rawan konflik, khususnya di Papua, guna mencegah kejadian serupa terulang. Menurutnya, serangan terhadap tenaga pendidik dan tenaga kesehatan sangat merugikan masyarakat dan menghambat pembangunan di daerah tersebut.
"Negara harus memastikan pengamanan di daerah rawan konflik telah optimal, termasuk di lokasi strategis seperti sekolah dan puskesmas. Perlindungan bagi warga sipil, termasuk tenaga pendidik dan tenaga kesehatan, harus maksimal dan menjadi prioritas utama," ujarnya.
Transparansi Informasi dan Penanganan Korban
Selain meminta peningkatan keamanan, Puan juga mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum untuk memberikan informasi yang akurat terkait jumlah korban serta pihak-pihak yang terlibat dalam insiden ini.
"Kami meminta pemerintah memberikan kejelasan lebih rinci terkait korban jiwa. Harus ada penjelasan yang lebih akurat agar masyarakat mendapatkan informasi yang benar," kata Puan.
Kronologi Serangan KKB di Yahukimo
Serangan KKB terjadi pada Jumat (21/3/2025) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Kelompok bersenjata tersebut menyerang enam orang guru dan satu tenaga kesehatan. Akibat serangan itu, seorang guru asal Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia, sementara enam lainnya mengalami luka-luka.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, KKB diduga membakar sekolah dasar serta rumah para guru. Mereka juga diduga membawa senjata api saat melancarkan serangan tersebut. Dari tujuh korban, enam orang berasal dari NTT dan satu orang dari Sorong, Papua Barat Daya.
Seruan untuk Mengakhiri Kekerasan di Papua
Serangan terhadap tenaga pendidik dan tenaga kesehatan ini kembali menunjukkan situasi keamanan yang masih rawan di Papua. Puan menegaskan bahwa kekerasan bukanlah solusi dan berharap pemerintah bisa segera mengambil langkah konkret untuk menjaga stabilitas di wilayah tersebut.
"Kita harus melindungi mereka yang bekerja untuk kemanusiaan. Semua pihak harus bersatu untuk menciptakan Papua yang lebih aman dan damai," tutupnya.