Proses Pemilihan Kepemimpinan PKS: Dari Pemira Hingga Presiden Partai
Tanggal: 31 Mei 2025 16:36 wib.
Jakarta, Tampang.com – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) secara demokratis memulai proses suksesi kepemimpinan nasionalnya melalui Pemilihan Raya (Pemira) calon anggota Majelis Syura PKS yang digelar pada Sabtu (31/5/2025). Pemira ini dilaksanakan dengan menggunakan sistem e-voting untuk memilih 66 anggota Majelis Syura PKS yang akan menjadi perwakilan dari setiap daerah pemilihan.
"Proses awal dari suksesi kepemimpinan nasional PKS dimulai dari bawah dan demokratis. Melalui mekanisme Pemira PKS akan memilih 66 anggota majelis syura sebagai perwakilan seluruh anggota PKS di setiap daerah," ujar Ketua DPP PKS Bidang Humas, Ahmad Mabruri, dalam keterangan tertulisnya yang dikutip pada Sabtu (31/5/2025).
Setelah 66 anggota Majelis Syura PKS terpilih melalui Pemira, langkah selanjutnya adalah mereka akan menggelar Musyawarah Majelis Syura (MMS). Dalam MMS inilah Ketua Majelis Syura untuk periode 2025-2030 akan dipilih. Ahmad Mabruri menambahkan bahwa PKS berkomitmen untuk menjaga nilai-nilai pengelolaan partai yang berbasis sistem, memastikan seluruh anggota PKS di seluruh Indonesia dapat terlibat aktif sejak awal proses.
Muara dari seluruh rangkaian Pemira ini adalah terpilihnya Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS untuk periode 2025-2030. Termasuk di dalamnya adalah posisi Presiden PKS, yang penentuannya akan berada di tangan Ketua Majelis Syura terpilih.
Mabruri juga menjelaskan alur selanjutnya, "Setelah itu secara berjenjang dan sistematis juga akan digelar Musyawarah Nasional, Musyawarah Wilayah untuk memilih Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah di seluruh provinsi dan Musyawarah Daerah untuk memilih Dewan Pimpinan Tingkat Daerah di seluruh kabupaten/kota di Indonesia."
PKS sendiri telah mengalami pergantian kepemimpinan sebanyak delapan kali sejak berdiri. Untuk periode 2020-2025, posisi Presiden PKS dijabat oleh Ahmad Syaikhu.
Berikut adalah daftar delapan nama yang pernah menjabat sebagai Presiden PKS:
Didin Hafidhuddin (20 Juli 1998 sampai 9 Juli 1999)
Nur Mahmudi Ismail (9 Agustus 1999 sampai 16 April 2000)
Hidayat Nur Wahid (21 Mei 2000 sampai 11 Oktober 2004)
Tifatul Sembiring (29 Mei 2005 sampai 23 Oktober 2009)
Luthfi Hasan Ishaaq (20 Juni 2010 sampai 1 Februari 2013)
Anis Matta (1 Februari 2013 sampai 10 Agustus 2015)
Sohibul Iman (1 Februari 2013 sampai 10 Agustus 2015)
Ahmad Syaikhu (5 Oktober 2020 sampai saat ini)