Pria Ohio mengaku bersalah karena mengirim $ 250 untuk bergabung dengan Negara Islam
Tanggal: 7 Jul 2017 13:17 wib.
7 Juli (UPI) - Pria Ohio Aron Travis Daniels mengaku bersalah karena berusaha memberikan dukungan material ke Negara Islam akibat penyiksaan FBI yang menyamar.
"Daniels mengakui bahwa ia berusaha melakukan perjalanan ke luar negeri untuk memberikan dukungan material kepada ISIS," kata Asisten Jaksa Agung Boente dalam sebuah pernyataan. "Mengidentifikasi, menggagalkan dan meminta pertanggungjawaban individu yang berusaha memberikan dukungan material kepada organisasi teroris asing merupakan prioritas utama Departemen Kehakiman."
Menurut Departemen Kehakiman, Daniels, 20, berusaha untuk melakukan kontak dengan orang-orang untuk bergabung dengan Negara Islam yang dimulai pada bulan September 2015. dia mengirim e-mail ke orang-orang yang tidak disebutkan dalam keluhan kriminal FBI "mencari bantuan dalam perjalanan ke Suriah untuk melakukan kekerasan Jihad dan menyatakan keinginan untuk menghentikan serangan orang Rusia-Iran rakyat kita. '"
Dalam beberapa email ini, Daniels mengatakan bahwa dia akan memerlukan bantuan keuangan untuk bepergian ke Suriah "untuk melakukan jihad."
Setelah tiga bulan email sesekali ke orang yang dia percaya adalah jihadis, Daniels mengirim $ 250 melalui Western Union ke seseorang di Libya yang dia percaya sebagai perantara seorang perekrut Negara Islam.
Setelah mengirim uang tersebut, seorang informan FBI yang sedang menyamar sebagai seorang perekrut Negara Islam berkontak dengan Daniels. Ketika informan bertanya kepada Daniels apa yang telah dilakukannya untuk membuktikan kesetiaannya ke Negara Islam, Daniels mengatakan bahwa dia mengirim $ 250.
Dalam percakapan antara Daniels dan informan, Daniels meminta saran bagaimana bergabung dengan Negara Islam dan bagaimana dia bisa sampai ke daerah-daerah yang dikuasai oleh Negara Islam tertentu.
Pada tanggal 5 November 2016, Daniels membeli tiket pesawat dari Cleveland ke Port of Spain, Trinidad dan Tobago. Menurut informan, Daniels berencana pergi ke Tunisia dari negara Karibia.
Daniels ditangkap sebelum menaiki pesawat tersebut pada tanggal 7 November 2016 dan tetap berada dalam tahanan federal.
Dia menghadapi hukuman maksimal 20 tahun penjara.
(UPI.com)