Presiden Rusia: Diplomasi Satu-Satunya Jawaban Hadapi Korut

Tanggal: 12 Sep 2017 11:00 wib.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan pendapatnya bahwa sanksi atas Korea Utara tidak berguna dengan mengatakan bahwa 'mereka akan lebih suka makan rumput daripada menghentikan program nuklirnya'.

Putin mengatakan bahwa terjadinya peningkatan 'histeria militer' bisa mengarah pada bencana global dan menambahkan bahwa diplomasi adalah satu-satunya jawaban.

Presiden Rusia itu menyampaikan pendapatnya dalam pertemuan puncak negara-negara perekonomian baru BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan) di Xiamen, Cina. Cina -yang merupakan sekutu utama Korea Utara- juga menyerukan agar kembali ke meja perundingan.

Walau Putin mengecam uji coba nuklir Korea Utara sebagai 'provokatif', Putin menambahkan, "Sanksi dalam bentuk apapun sekarang tidak akan berguna dan tidak efektif."

"Mereka akan lebih suka makan rumput daripada menghentikan program (senjata nuklir) mereka kecuali mereka merasa aman. Dan apa yang bisa memapankan keamanan? Pemulihan hukum internasional. Kita harus mendukung dialog di antara pihak-pihak yang berkepentingan."

Putin mengatakan jutaan orang akan menderita akibat langkah yang ketat. Hal ini merujuk pada aspek kemanusiaan.

Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley mengatakan bahwa hanya sanksi yang paling keras yang memungkinkan masalahnya diselesaikan lewat diplomasi.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, kemudian mendukung posisi itu dengan mengatakan bahwa tambahan sanksi dibutuhkan secara mendesak untuk menghadapi 'pelanggaran mencolok konvensi internasional.'

Bulan lalu Dewan Keamanan PBB secara bulat memutuskan untuk melarang ekspor Korea Utara dan membatasi investasi negara itu.

Haley tidak merinci sanksi tambahan yang mungkin diambil namun para diplomat mengatakan embargo minyak akan memiliki dampak yang melumpuhkan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved