Praowo Beri Sinyal Rshuffle Menteri, Dasco, Kalau Sudah Berbicara Terbuka Artinya Warning
Tanggal: 8 Feb 2025 19:16 wib.
Presiden Prabowo Subianto kembali memberikan sinyal tegas terkait kemungkinan reshuffle kabinet jika para menterinya tidak bekerja dengan baik. Sinyal ini ditanggapi oleh Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, yang menilai bahwa pernyataan Prabowo tersebut merupakan peringatan serius bagi para anggota Kabinet Merah Putih.
"Ya saya pikir kan Pak Prabowo itu kan orangnya terbuka. Kalau dia sudah bicara terbuka artinya itu adalah warning kepada pembantu-pembantunya, yaitu menteri, untuk kemudian melakukan evaluasi secara internal di kementerian masing-masing," ujar Dasco saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis (6/2/2025).
Sebelumnya, Prabowo Subianto menyatakan bahwa ia tidak akan ragu untuk menyingkirkan menteri yang tidak bekerja dengan baik atau tidak mendukung pemerintahan yang bersih. Pernyataan ini disampaikan usai menghadiri acara Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta, pada Rabu (5/2/2025) malam.
Ketika ditanya awak media mengenai kemungkinan reshuffle kabinet dalam waktu dekat, Prabowo tidak membantah maupun membenarkan secara langsung. Namun, ia menegaskan bahwa ia hanya ingin bekerja dengan orang-orang yang memiliki komitmen kuat untuk rakyat.
"Kalau tidak mau kerja untuk rakyat, saya singkirkan," tegasnya.
Pernyataan Prabowo ini semakin memperkuat dugaan bahwa evaluasi kinerja para menteri Kabinet Merah Putih tengah berlangsung secara serius. Dasco menyebut bahwa setiap kementerian harus segera berbenah agar tidak terkena dampak dari reshuffle yang mungkin dilakukan dalam waktu dekat.
"Kita tahu Pak Prabowo ingin pemerintahan ini berjalan efektif dan efisien. Jadi kalau ada yang kinerjanya kurang maksimal, ya sudah pasti akan ada evaluasi, dan itu adalah hak prerogatif Presiden," tambahnya.
Sinyal reshuffle ini bukanlah yang pertama kali muncul dalam pemerintahan Prabowo. Sejak awal menjabat sebagai Presiden, Prabowo telah menegaskan bahwa ia ingin membentuk kabinet yang solid, bekerja cepat, dan benar-benar fokus untuk melayani kepentingan masyarakat.
Pernyataan terbuka yang disampaikan di hadapan publik ini pun dianggap sebagai peringatan bagi para menteri yang kinerjanya belum optimal.
"Pak Prabowo bukan orang yang suka berbasa-basi. Kalau beliau sudah bicara di publik seperti ini, artinya memang sudah ada catatan tersendiri bagi para menteri. Ini saatnya mereka berbenah sebelum keputusan reshuffle benar-benar diambil," kata Dasco.
Meski belum ada daftar resmi, beberapa nama menteri dikabarkan menjadi sorotan karena dinilai kurang optimal dalam menjalankan tugasnya. Beberapa kementerian strategis yang berkaitan langsung dengan pelayanan publik dan ekonomi disebut-sebut akan menjadi prioritas dalam evaluasi.
Namun, Dasco menegaskan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan Presiden. "Kita tunggu saja. Semua itu prerogatif Presiden. Yang jelas, siapa pun yang tidak serius bekerja untuk rakyat, pasti akan ada konsekuensinya," katanya.
Dengan peringatan keras dari Prabowo, para menteri di Kabinet Merah Putih harus segera melakukan introspeksi dan meningkatkan kinerja mereka. Jika tidak, kemungkinan reshuffle bisa terjadi dalam waktu dekat sebagai langkah penyegaran pemerintahan yang lebih baik.
Sementara itu, publik masih menunggu langkah tegas Prabowo dalam menyusun kabinet yang benar-benar pro-rakyat dan bekerja maksimal untuk kemajuan Indonesia.