Pramono, ASN di Jakarta Berpikir Bisa Poligami di Era Saya
Tanggal: 3 Feb 2025 22:05 wib.
Tampang.com | Gubernur terpilih Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa aparatur sipil negara (ASN) di Jakarta dilarang melakukan poligami selama masa kepemimpinannya bersama Rano Karno. Jika ada ASN yang melanggar aturan tersebut, mereka terancam dipecat.
Pernyataan tegas ini disampaikan Pramono seusai menerima gelar kehormatan “Abang” dan pin kuku macan dari Majelis Kaum Betawi dalam acara di Pondok Pesantren Putra Al Hamid Putra, Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, pada Sabtu (1/2/2025).
Dalam sambutannya, Pramono menegaskan bahwa tidak ada ruang bagi praktik poligami di lingkungan ASN Jakarta. Ia menekankan bahwa kepemimpinannya bersama Rano Karno akan mengutamakan profesionalisme, integritas, serta keteladanan bagi para pegawai pemerintah.
"Kalau ada ASN berpikir bisa poligami di era saya, sebaiknya jangan harap! Kami akan tindak tegas, bahkan sampai pemecatan. Jangan sampai ada ASN yang mengabaikan nilai-nilai moral dan etika sebagai abdi negara," ujar Pramono dengan nada serius.
Pramono bahkan menegaskan bahwa aturan larangan poligami juga berlaku untuk dirinya dan Wakil Gubernur Rano Karno.
"Kami berdua juga harus memberikan contoh. Jadi, jangan berpikir kalau aturannya hanya untuk ASN. Saya dan Bang Doel (Rano Karno) juga tunduk pada aturan ini," tegasnya.
Menurut Pramono, larangan poligami bagi ASN bukan tanpa alasan. Ia menilai bahwa poligami dapat memicu konflik internal dalam rumah tangga, yang pada akhirnya bisa berdampak pada kinerja pegawai.
Selain itu, ia menegaskan bahwa kebijakan ini juga selaras dengan semangat reformasi birokrasi yang menuntut profesionalisme dan dedikasi penuh dalam pelayanan publik.
"ASN itu harus fokus melayani masyarakat, bukan malah sibuk dengan urusan pribadi yang bisa mengganggu kinerja. Saya ingin ASN Jakarta bekerja dengan baik tanpa distraksi," tambahnya.
Pernyataan Pramono soal larangan poligami bagi ASN menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Sebagian besar mendukung langkah ini sebagai bagian dari upaya membangun tata kelola pemerintahan yang lebih profesional.
"Saya setuju, biar ASN lebih fokus kerja dan nggak ada drama rumah tangga yang mengganggu pekerjaan," ujar Hidayat (45), seorang warga Jakarta Timur.
Namun, ada juga yang menganggap kebijakan ini terlalu ketat dan seharusnya lebih mempertimbangkan aspek budaya serta keyakinan individu.
"Kalau memang diizinkan dalam agama, kenapa harus dilarang? Bukannya yang penting adalah bagaimana ASN tetap bekerja dengan baik?" ujar Rizal (38), seorang ASN di Jakarta Barat.
Gubernur terpilih Jakarta, Pramono Anung, dengan tegas melarang ASN di Jakarta untuk melakukan poligami selama masa kepemimpinannya bersama Rano Karno. Jika ada yang melanggar, sanksinya adalah pemecatan.
Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan integritas ASN, serta memastikan bahwa fokus mereka tetap pada pelayanan publik.
Terlepas dari pro dan kontra yang muncul, langkah ini menjadi bukti bahwa Pramono Anung ingin membawa perubahan signifikan dalam tata kelola pemerintahan di Jakarta.