Pramono Anung Kaget Ribuan Ijazah Pelajar-Mahasiswa Ditahan di Jakarta
Tanggal: 29 Apr 2025 10:20 wib.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, baru-baru ini mengungkapkan keterkejutannya atas banyaknya ijazah yang masih tertahan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di Jakarta. Dalam pernyataan yang disampaikan pada Sabtu, 26 April 2025, Pramono mengaku terkejut setelah mengetahui bahwa jumlah ijazah yang belum diambil atau tertahan jauh lebih banyak dari yang diperkirakan.
“Yang pertama, saya sendiri juga kaget, ternyata jumlahnya banyak banget, memang banyak yang belum terlaporkan,” ungkap Pramono, mengungkapkan kekagetannya saat mendalami permasalahan tersebut.
Menurut Pramono, masalah ijazah tertahan tidak hanya terjadi di tingkat sekolah menengah, tetapi juga di tingkat perguruan tinggi. Hal ini terungkap setelah dirinya melakukan audiensi dengan beberapa perguruan tinggi, dan diketahui bahwa banyak ijazah mahasiswa yang tidak diambil, bahkan ada yang sudah lama tertahan di institusi pendidikan tersebut.
Menanggapi masalah ini, Pemprov DKI Jakarta segera merespons dengan meluncurkan program pemutihan ijazah. Program ini bertujuan untuk membantu mengatasi persoalan ijazah yang tertahan, yang disebabkan oleh berbagai alasan seperti tunggakan biaya pendidikan, administrasi yang belum diselesaikan, atau masalah lainnya. Pemutihan ijazah di Jakarta saat ini sudah memasuki gelombang pertama, dengan harapan dapat memberikan solusi bagi banyak pelajar dan mahasiswa yang belum menerima ijazah mereka.
Pramono Anung menjelaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta ingin memastikan agar semua pelajar dan mahasiswa dapat mengakses ijazah mereka tanpa ada hambatan administrasi yang tidak perlu. Program pemutihan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada para lulusan untuk melanjutkan karier atau pendidikan mereka tanpa terkendala oleh masalah ijazah yang tertahan.
“Pemutihan ini adalah langkah untuk membantu masyarakat, agar ijazah mereka bisa segera diambil dan digunakan untuk kelanjutan pendidikan atau pekerjaan,” kata Pramono menambahkan.
Pramono juga mengungkapkan bahwa masalah ijazah tertahan tidak hanya terjadi di sekolah-sekolah tingkat SMA/SMK, tetapi juga di perguruan tinggi. Banyak mahasiswa yang lulus, namun belum mengambil ijazah mereka akibat adanya masalah administrasi atau alasan lainnya. Dalam audiensi dengan beberapa perguruan tinggi, diketahui bahwa sebagian besar ijazah tertahan karena alasan tunggakan biaya atau administrasi yang belum diselesaikan.
Menurut Pramono, hal ini menjadi perhatian serius karena banyak pelajar dan mahasiswa yang terhambat dalam mengembangkan karier atau melanjutkan studi lebih lanjut akibat masalah administratif terkait ijazah mereka. Dengan adanya pemutihan ijazah, diharapkan masalah ini dapat segera diselesaikan dan tidak menghalangi masa depan para lulusan.
Program pemutihan ijazah yang digagas oleh Pemprov DKI Jakarta diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menyelesaikan masalah ijazah tertahan. Pemerintah provinsi berkomitmen untuk terus melanjutkan program ini agar lebih banyak pelajar dan mahasiswa yang mendapatkan hak mereka atas ijazah yang telah mereka perjuangkan.
Program pemutihan ini juga diharapkan dapat mendorong para pelajar dan mahasiswa untuk lebih tertib dalam menyelesaikan administrasi pendidikan mereka, serta memberikan contoh bagi daerah lainnya untuk menanggulangi permasalahan serupa. Selain itu, ini juga merupakan langkah nyata dari pemerintah daerah dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan global.
“Pemutihan ijazah ini akan terus berlanjut dalam waktu dekat, dan kami berharap ini dapat menyelesaikan masalah ijazah yang tertahan di Jakarta,” kata Pramono dengan penuh keyakinan.
Masalah ijazah tertahan yang selama ini terjadi di Jakarta menjadi sorotan publik setelah pengakuan dari Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung. Pemutihan ijazah yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dapat menjadi contoh bagi pemerintah daerah lainnya dalam menangani masalah administrasi pendidikan yang menghambat kemajuan individu. Dengan adanya program ini, diharapkan para lulusan dapat segera mengakses ijazah mereka dan melangkah maju untuk meraih cita-cita mereka.