Prabowo Tunjuk Bahlil Pimpinan Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi
Tanggal: 12 Jan 2025 19:55 wib.
Tampang.com | Presiden Prabowo Subianto secara resmi membentuk Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional yang bertujuan untuk mempercepat hilirisasi sektor-sektor strategis di Indonesia serta memastikan ketahanan energi nasional. Dalam keputusan yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 1 Tahun 2025, Prabowo menunjuk Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebagai pimpinan Satgas tersebut.
Pembentukan Satgas ini menunjukkan komitmen pemerintah Indonesia untuk mempercepat proses hilirisasi di berbagai sektor penting, seperti pertambangan, energi terbarukan, dan industri strategis lainnya. Selain itu, Satgas juga akan fokus pada upaya memastikan ketahanan energi nasional yang semakin penting di tengah tantangan global terkait perubahan iklim dan ketergantungan pada energi fosil.
Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional akan bekerja untuk mempercepat pengolahan dan pemanfaatan sumber daya alam Indonesia secara lebih optimal. Salah satu prioritas utamanya adalah hilirisasi sektor pertambangan, terutama untuk komoditas-komoditas utama seperti nikel, bauksit, dan tembaga, yang memiliki nilai tambah tinggi jika diproses lebih lanjut di dalam negeri.
Bahlil Lahadalia, sebagai pimpinan Satgas, mengatakan bahwa hilirisasi bukan hanya akan meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan. “Dengan hilirisasi, kita tidak hanya mengeksploitasi sumber daya alam kita, tetapi juga menciptakan industri pengolahan yang akan membawa manfaat besar bagi ekonomi nasional,” ujar Bahlil dalam konferensi pers setelah pelantikan.
Selain itu, Satgas juga akan berfokus pada pemanfaatan teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi dalam sektor energi dan mendorong diversifikasi energi terbarukan. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada energi fosil, serta mendukung tujuan negara untuk mencapai net-zero emission pada 2060.
Ketahanan energi menjadi isu strategis bagi Indonesia, mengingat kebutuhan energi yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan populasi. Satgas ini bertujuan untuk memastikan pasokan energi yang cukup dan terjangkau, dengan memperhatikan keberlanjutan lingkungan.
Salah satu langkah yang akan diambil oleh Satgas adalah mempercepat pengembangan energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan bioenergi, untuk menggantikan ketergantungan pada energi fosil yang semakin tidak ramah lingkungan. Pemerintah berharap bahwa dengan dukungan teknologi dan inovasi, Indonesia dapat menjadi pemimpin dalam pengembangan energi hijau di kawasan Asia Tenggara.
Prabowo Subianto, dalam sambutannya, menegaskan pentingnya ketahanan energi nasional bagi masa depan Indonesia. “Ketahanan energi adalah fondasi dari kemajuan bangsa. Dengan membangun sistem energi yang lebih berkelanjutan dan mandiri, kita tidak hanya memastikan pasokan energi yang cukup, tetapi juga mengurangi kerentanannya terhadap ketegangan global,” ungkap Prabowo.
Sebagai badan yang dipimpin langsung oleh Menteri ESDM, Satgas ini memiliki tugas besar dalam merumuskan kebijakan dan program prioritas yang dapat mendukung percepatan hilirisasi dan ketahanan energi. Bahlil Lahadalia akan memimpin koordinasi antara berbagai kementerian dan lembaga terkait untuk menyusun langkah-langkah strategis yang dapat dilaksanakan dengan cepat dan efektif.
“Keputusan Presiden ini adalah langkah awal untuk menyatukan berbagai upaya di seluruh sektor energi dan hilirisasi. Kami akan bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan bahwa Indonesia bisa mengeksploitasi potensinya secara maksimal,” ujar Bahlil.
Pembentukan Satgas ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang besar terhadap perekonomian Indonesia. Selain menciptakan lapangan kerja, percepatan hilirisasi juga akan meningkatkan pendapatan negara melalui pajak dan ekspor produk olahan yang bernilai lebih tinggi. Lebih jauh lagi, upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan energi nasional akan memberikan kepastian bagi industri, masyarakat, dan dunia usaha dalam menghadapi ketidakpastian energi global.
Dengan keberhasilan Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Indonesia diharapkan dapat lebih cepat mengatasi tantangan-tantangan dalam sektor energi dan pertambangan, serta meraih posisi lebih kuat dalam perekonomian global yang semakin kompetitif.
Satgas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional yang dipimpin oleh Bahlil Lahadalia adalah langkah konkret pemerintah Indonesia dalam mengoptimalkan potensi sumber daya alam dan memperkuat ketahanan energi nasional. Dengan fokus pada hilirisasi sektor strategis dan pengembangan energi terbarukan, Satgas ini diharapkan dapat menciptakan fondasi yang kokoh bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.