Sumber foto: Google

Prabowo Enggan Dicalonkan Kembali di Pilpres 2029 Jika Kepemimpinannya Gagal

Tanggal: 16 Feb 2025 15:45 wib.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa dirinya tidak ingin dicalonkan kembali dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2029 jika program-programnya tidak berjalan dengan baik. Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam pidatonya saat perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (15/2/25).

Prabowo menyatakan bahwa kepemimpinan adalah amanah besar yang harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Ia menegaskan bahwa jika kebijakan-kebijakan yang diusungnya selama menjabat tidak memberikan dampak positif bagi rakyat, maka dirinya tidak layak untuk maju kembali dalam Pilpres mendatang.

"Jika saya gagal menjalankan amanah ini, jika program-program saya tidak membawa kesejahteraan bagi rakyat, maka saya tidak pantas untuk maju lagi di 2029. Saya akan merasa malu dicalonkan kembali," ujar Prabowo di hadapan kader dan simpatisan Gerindra yang hadir dalam acara tersebut.

Dalam pidatonya, Prabowo juga menegaskan bahwa saat ini dirinya lebih fokus pada kinerja dan memastikan seluruh janji kampanye dapat terealisasi. Beberapa program prioritas yang ia tekankan antara lain peningkatan ketahanan pangan, pembangunan infrastruktur, dan penguatan sektor pertahanan negara.

"Saya ingin bekerja sebaik-baiknya. Saya ingin memastikan bahwa setiap janji yang saya buat kepada rakyat benar-benar terlaksana. Itu yang jauh lebih penting daripada memikirkan Pilpres 2029," lanjutnya.

Prabowo juga meminta seluruh jajaran pemerintah, termasuk para menteri dan kepala daerah, untuk bekerja maksimal dalam merealisasikan visi besar pembangunan nasional. Ia menekankan pentingnya kerja nyata dan hasil yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat.

Respons Beragam dari Elite Politik

Pernyataan Prabowo ini mendapat beragam respons dari berbagai pihak, termasuk elite politik dan pengamat. Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa sikap Prabowo mencerminkan jiwa kepemimpinan yang bertanggung jawab.

"Pak Prabowo adalah pemimpin yang memiliki komitmen kuat terhadap rakyat. Beliau tidak sekadar ingin berkuasa, tetapi benar-benar ingin bekerja dan memberikan yang terbaik untuk bangsa ini," kata Dasco.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Indonesia, Hendri Satrio, menilai bahwa pernyataan Prabowo bisa menjadi sinyal bahwa ia ingin dinilai berdasarkan kinerjanya, bukan sekadar popularitas politik.

"Ini adalah pernyataan menarik. Prabowo tampaknya ingin menunjukkan bahwa dirinya tidak berambisi untuk kekuasaan semata. Jika sukses, tentu masyarakat akan menginginkan ia maju lagi. Jika gagal, maka ia siap mundur," ujar Hendri.

Masyarakat kini menantikan bagaimana Prabowo akan membuktikan komitmennya dalam lima tahun ke depan. Beberapa program andalan yang telah dijanjikan, seperti makan siang gratis untuk pelajar dan kesejahteraan bagi aparat negara, menjadi sorotan utama.

Jika Prabowo berhasil memenuhi janji-janji politiknya dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, bukan tidak mungkin ia justru akan didorong kembali untuk maju dalam Pilpres 2029. Namun, jika hasilnya mengecewakan, maka ucapannya soal tak ingin maju lagi akan menjadi bentuk tanggung jawab moral bagi dirinya.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved