Prabowo Disebut Hanya Akan Evakuasi Tenaga Medis dan Pendidik dari Gaza
Tanggal: 23 Apr 2025 18:27 wib.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, Presiden Prabowo Subianto hanya akan mengevakuasi tenaga medis dan pendidik dari Gaza, Palestina. Langkah ini diambil bukan sebagai upaya mengosongkan Gaza dari penduduknya, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk mempersiapkan kemerdekaan Palestina.
Muzani menjelaskan bahwa evakuasi ini bersifat terbatas dan selektif, difokuskan kepada profesi penting seperti dokter dan guru yang sangat dibutuhkan dalam membangun sebuah negara yang merdeka dan berdaulat.
"Yang dilakukan oleh Presiden Prabowo yang merencanakan untuk melakukan evakuasi warga Gaza ke Indonesia itu adalah tenaga-tenaga medis, tenaga-tenaga pendidik. Itu dilakukan oleh Presiden Prabowo sebagai bagian dari persiapan Palestina yang merdeka," ujar Muzani di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Menurut Muzani, banyak dari tenaga medis dan pendidik di Gaza telah gugur akibat serangan yang terus berlangsung dari militer Israel. Kehilangan ini membuat Palestina semakin kekurangan sumber daya manusia strategis yang sangat dibutuhkan dalam membangun sistem kesehatan dan pendidikan di masa depan.
Dengan membawa para tenaga ini ke Indonesia, Prabowo ingin memastikan mereka mendapatkan pendidikan lanjutan dan pelatihan profesional sehingga siap kembali dan membangun negaranya ketika Palestina merdeka secara resmi.
“Palestina akan memerlukan banyak dokter, perawat, guru, dan tenaga pendidik lainnya. Maka mereka yang selamat, kami bantu pulihkan dan kami didik, agar suatu saat kembali membangun negerinya,” tegas Muzani.
Pernyataan ini muncul di tengah pro-kontra publik mengenai rencana evakuasi warga Gaza ke Indonesia. Banyak yang menyambut baik langkah kemanusiaan ini, namun tak sedikit pula yang bertanya-tanya soal batasan evakuasi dan implikasinya terhadap konflik di Timur Tengah.
Namun, Muzani menegaskan bahwa Indonesia tetap konsisten pada posisi diplomatik mendukung kemerdekaan Palestina. Evakuasi ini tidak melibatkan seluruh warga sipil Gaza, tetapi lebih kepada mereka yang bisa menjadi tulang punggung negara Palestina di masa depan.
“Ini bukan relokasi penduduk. Ini adalah bantuan kemanusiaan dan strategi pembangunan jangka panjang,” imbuhnya.
Langkah ini juga mencerminkan pendekatan unik Prabowo dalam diplomasi internasional: kolaboratif, strategis, dan berbasis pada pemberdayaan. Indonesia tidak hanya menyuarakan kemerdekaan Palestina di forum internasional, tetapi juga mengambil peran aktif dalam persiapan nyata menuju hal itu.
Dengan fokus pada tenaga medis dan pendidik, Presiden Prabowo Subianto ingin memastikan bahwa Palestina memiliki fondasi sumber daya manusia yang kuat begitu kemerdekaan itu benar-benar terwujud.