Sumber foto: google

Politikus Senior PPP Geram Partainya Tidak Lolos Senayan, Minta Elite Mundur

Tanggal: 17 Jun 2024 07:13 wib.
Politikus senior PPP Zainut Tauhid Sa'adi prihatin atas perolehan suara partainya dalam pemilihan umum 2024 yang tidak mencapai ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) 4 persen."Sehubungan dengan tidak lolosnya PPP pada ambang batas pemilu tahun 2024, sebagai orang yang pernah dibesarkan di PPP, saya merasa sangat prihatin melihat nasib PPP yang tidak lolos PT dalam Pemilu 2024," kata Zainut dalam keterangan resmi, Sabtu (15/6/2024).

Mantan Wakil Menteri Agama itu menilai, kegagalan partai berlambang ka'bah gagal melenggang di Senayan menjadi musibah besar bagi kader dan simpatisan. Pada pemilu kali ini, PPP tidak berhasil memperoleh kursi di Senayan, walaupun sebelumnya partai tersebut telah menunjukkan upaya keras untuk mendapatkan dukungan masyarakat. Kegagalan ini tidak hanya mengecewakan para kader partai, tetapi juga menimbulkan ketegangan internal di dalam partai tersebut. 

Politikus senior PPP yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan kekecewaannya terhadap manajemen partai yang dinilainya gagal dalam strategi kampanye dan perjuangan politik. Ia menegaskan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh elite partai tidak mampu memenangkan hati pemilih, dan malah menimbulkan ketidakpercayaan terhadap partai.

Polemik ini semakin memuncak ketika sejumlah politisi senior PPP meminta agar para elite partai mundur dari jabatan-jabatan strategis dalam organisasi partai. Mereka berpendapat bahwa pergantian kepemimpinan yang radikal diperlukan untuk menyegarkan citra partai dan mengatasi permasalahan internal yang telah lama menghantui PPP.

Dia menilai keterpurukan suara PPP adalah sebuah harga yang harus dibayar oleh para pimpinan. Sebab, elite PPP tidak memiliki kepekaan terhadap perasaan publik."Hal itu tercermin dari ketidakmampuannya mengelola konflik internal partai dengan baik. Bahkan sebagian dari elitenya memiliki kegemaran mempertontonkan konflik secara terbuka di depan publik," tutur Zainut Tauhid Sa'adi.

Reaksi dari partai sendiri pun bervariasi. Beberapa tokoh dalam partai menyatakan keprihatinan mereka terhadap kondisi partai, sementara yang lain menilai bahwa perombakan elite partai tidak akan menyelesaikan permasalahan yang lebih mendalam. Belum ada keputusan resmi dari kepemimpinan partai terkait tuntutan ini, namun tekanan dari dalam partai semakin terasa.

Sementara itu, di tengah polemik internal PPP, masyarakat pun turut menarik perhatiannya terhadap kondisi politik partai tersebut. Tidak sedikit pihak yang menyoroti bahwa kondisi PPP merupakan cerminan dari keadaan politik nasional yang kian kompleks. Faktor internal dan eksternal partai, serta dinamika politik di Indonesia turut menjadi sorotan dalam kontroversi ini.

Pertarungan politik di internal PPP semakin memuncak menjelang Kongres Partai yang akan datang. Elite partai diuji untuk memperlihatkan kepemimpinan yang mampu mengatasi permasalahan internal dan mengembalikan kepercayaan masyarakat pada PPP. Bagaimanapun, masa depan partai ini kini bergantung pada langkah-langkah strategis dan keputusan-keputusan yang akan diambil oleh para pemimpin partai.

Melalui polemik ini, PPP dihadapkan pada tantangan yang besar untuk memperbaiki citra partai serta mengelola ketegangan internal. Kemampuan elite partai untuk merespons tuntutan perubahan dari dalam partai akan menjadi penentu arah PPP di masa mendatang. Semua pihak, baik dari internal partai maupun masyarakat luas, akan terus mengawasi perkembangan politik di PPP dengan harapan agar partai ini mampu bangkit dan menjadi kekuatan politik yang lebih kuat di masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved