PM Jepang Tawarkan Kolaborasi Swasembada Pangan dan MBG ke Prabowo
Tanggal: 12 Jan 2025 19:56 wib.
Tampang.com | Dalam pertemuan bilateral yang berlangsung di Istana Kepresidenan Bogor pada Sabtu (11/1/2025), Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, secara resmi menawarkan berbagai bentuk kerja sama strategis kepada Presiden Indonesia, Prabowo Subianto. Tawaran tersebut mencakup sektor-sektor penting seperti swasembada pangan, energi, hilirisasi industri, serta program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sangat relevan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Salah satu poin utama yang dibahas dalam pertemuan ini adalah upaya untuk mencapai swasembada pangan di Indonesia. Perdana Menteri Shigeru Ishiba mengungkapkan keinginan Jepang untuk mendukung Indonesia dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui teknologi pertanian modern dan peningkatan kapasitas produksi pangan lokal. Jepang, yang memiliki pengalaman dalam inovasi pertanian berteknologi tinggi, menawarkan kerjasama yang dapat meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia melalui penggunaan teknologi, riset, dan pendidikan bagi petani.
"Swasembada pangan adalah kunci utama untuk memastikan kesejahteraan masyarakat Indonesia, dan kami di Jepang siap untuk berbagi pengalaman serta teknologi yang kami miliki dalam bidang pertanian dan energi. Kami percaya bahwa kerja sama ini akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kedua negara," ujar Shigeru Ishiba dalam sambutannya.
Selain itu, Jepang juga menawarkan kerja sama dalam pengembangan energi terbarukan untuk mendukung keberlanjutan lingkungan dan ketahanan energi Indonesia. Kedua negara sepakat untuk menjajaki lebih lanjut peluang kerja sama dalam bidang energi hijau, seperti tenaga surya dan angin, yang semakin penting di tengah tantangan perubahan iklim global.
Salah satu agenda penting yang dibahas adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digulirkan oleh pemerintah Indonesia. PM Jepang Shigeru Ishiba menyatakan dukungan terhadap inisiatif ini dan menawarkan bantuan untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program tersebut. Dalam pertemuan tersebut, Ishiba menekankan bahwa pentingnya memastikan masyarakat, khususnya kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia, mendapatkan akses terhadap makanan bergizi merupakan langkah penting dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan produktif.
"Program MBG sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kami di Jepang sangat menghargai inisiatif ini dan ingin berkontribusi dalam mendukung keberhasilan program tersebut melalui pengalaman kami dalam mengelola program kesejahteraan sosial yang sukses," kata Ishiba.
Selain sektor pangan dan energi, PM Jepang juga menawarkan kerja sama dalam hilirisasi industri, khususnya untuk meningkatkan nilai tambah produk Indonesia yang dapat meningkatkan daya saing di pasar global. Kerja sama ini diharapkan dapat membantu Indonesia mengembangkan sektor manufaktur dan mempercepat proses transformasi industri.
Perdana Menteri Jepang juga mengungkapkan bahwa Jepang siap membantu Indonesia dalam mempercepat proses hilirisasi sumber daya alam Indonesia melalui transfer teknologi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia. "Indonesia memiliki banyak potensi alam yang luar biasa. Melalui hilirisasi, kami berharap Indonesia dapat lebih mengoptimalkan sumber daya tersebut untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian domestik," tambah Ishiba.
Presiden Prabowo Subianto menyambut baik tawaran kerja sama yang disampaikan oleh PM Jepang dan menyatakan bahwa Indonesia terbuka untuk menjajaki berbagai peluang kolaborasi. Prabowo menekankan pentingnya kerja sama yang saling menguntungkan antara Indonesia dan Jepang, khususnya di sektor-sektor yang menjadi prioritas pembangunan Indonesia.
"Kerja sama ini akan memperkuat hubungan kedua negara dan memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan Indonesia, baik dalam sektor pangan, energi, hilirisasi, maupun program-program sosial yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat," ujar Prabowo.
Tawaran kolaborasi strategis dari Jepang ini merupakan langkah positif dalam memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara. Dengan fokus pada swasembada pangan, energi, hilirisasi industri, dan program kesejahteraan sosial seperti MBG, kerja sama ini diyakini akan memberikan dampak positif yang besar bagi pembangunan Indonesia, khususnya dalam mencapai tujuan ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi yang inklusif.
Kerja sama ini juga membuka peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan kapasitas teknologi dan mempercepat transformasi industri, sekaligus memastikan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi global yang terus berubah.