Pimpinan DPRD Bali Bakal Pakai Mobil Dinas Mewah, Anggarannya Rp5,6 M
Tanggal: 30 Nov 2024 21:55 wib.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Bali menganggarkan dana sebesar Rp 5,6 miliar untuk membeli mobil dinas mewah bagi empat pimpinannya dalam periode 2024-2029. Anggaran besar ini disebutkan untuk pengadaan mobil dinas yang baru, mengingat mobil dinas yang lama telah dilelang, namun pengadaan ini diharapkan tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Keputusan penganggaran dana sebesar Rp 5,6 miliar untuk keperluan mobil dinas ini disimpulkan dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali. Rapat yang dipimpin oleh Ketua DPRD Provinsi Bali tersebut memutuskan untuk menganggarkan dana besar tersebut sebagai bagian dari penyediaan fasilitas bagi pimpinan DPRD Bali untuk periode 2024-2029.
Pengadaan mobil dinas yang baru bagi pimpinan DPRD Bali ini tak lepas dari kebutuhan akan kelancaran serta penunjang kinerja. Dimana mobil dinas yang lama sudah tidak dapat dipergunakan lagi dan harus dilelang. Dalam rapat tersebut, Ketua DPRD Provinsi Bali, Dewa Made Mahadnya alias Dewa Jack dari PDI Perjuangan mengungkapkan bahwa pengadaan mobil dinas yang baru ini bertujuan untuk mendukung kinerja pimpinan DPRD Bali dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Meski besar, anggaran ini diharapkan dapat direspons secara tanggung jawab, mengingat masih banyaknya sektor yang memerlukan perbaikan di dalam provinsi Bali. Mobil dinas yang memadai diharapkan mampu mendukung mobilitas dan kenyamanan para pimpinan DPRD Bali dalam menjalankan tugasnya. Namun, anggaran yang besar ini menjadi sorotan masyarakat mengingat kondisi keuangan yang tengah berjuang akibat pandemi covid-19.
Dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi Bali yang memutuskan penganggaran dana besar untuk mobil dinas ini, diharapkan pengadaan mobil dinas yang baru ini tidak akan membebani APBD. Ketua DPRD Provinsi Bali mengungkapkan bahwa dana tersebut berasal dari realokasi anggaran anggaran organik yang sudah ada, sehingga secara tidak langsung tidak akan memberatkan APBD.
Penggunaan dana realokasi ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi pelaksanaan tugas pimpinan DPRD Bali. Meski demikian, transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana ini menjadi sorotan masyarakat, mengingat besarnya anggaran yang dialokasikan.
Keputusan penganggaran dana sebesar Rp 5,6 miliar untuk mobil dinas pimpinan DPRD Bali ini tentu saja menuai kritik dari sebagian masyarakat, terutama mengingat kondisi keuangan yang tengah dilanda pandemi Covid-19. Banyak yang mempertanyakan urgensi pengadaan mobil dinas mewah dengan anggaran yang besar di tengah kondisi ekonomi yang sulit.
Masyarakat meminta adanya transparansi dan pertanggungjawaban yang jelas terkait penggunaan dana tersebut. Kritik dari masyarakat diharapkan menjadi bahan evaluasi sekaligus dorongan bagi DPRD Provinsi Bali untuk dapat bertanggung jawab dalam menggunakan anggaran yang dialokasikan.
Penggunaan anggaran yang besar untuk mobil dinas pimpinan DPRD Provinsi Bali mengundang perhatian publik. Transparansi, pertanggungjawaban, serta manfaat yang nyata bagi kinerja pimpinan DPRD Bali menjadi dua hal penting yang harus diperhatikan. Semua pihak berharap agar ada akuntabilitas yang jelas terkait penggunaan anggaran yang besar ini, sehingga dapat memberikan manfaat yang nyata bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Bali.
Dengan diputuskannya penganggaran dana sebesar Rp 5,6 miliar untuk mobil dinas pimpinan DPRD Provinsi Bali, masyarakat Bali tentu menantikan adanya pelaksanaan yang bertanggung jawab serta penuh dengan transparansi. Semua keputusan yang diambil sebaiknya selalu mengedepankan kepentingan masyarakat dan pembangunan daerah.