Petakan Talenta, Bangun Masa Depan: Komdigi Genjot Sinergi Lintas Lembaga untuk Cetak SDM Digital Unggul
Tanggal: 24 Okt 2025 15:39 wib.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan transformasi digital nasional, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui unit kerjanya, Kominfo Digital (Komdigi), mengambil langkah strategis dengan mulai memetakan talenta digital secara nasional. Upaya ini tidak dilakukan sendiri, melainkan melalui sinergi lintas lembaga baik kementerian, lembaga pendidikan, industri, hingga komunitas teknologi.
Langkah ini menjadi bagian dari komitmen pemerintah dalam mendorong akselerasi transformasi digital nasional yang berkelanjutan dan inklusif, sebagaimana diamanatkan dalam peta jalan Indonesia Digital 2045. Salah satu kunci keberhasilan transformasi tersebut adalah tersedianya sumber daya manusia (SDM) digital yang unggul, adaptif, dan tersebar merata di seluruh Indonesia.
Tantangan Besar: Kesenjangan Talenta Digital
Indonesia diperkirakan akan membutuhkan lebih dari 9 juta talenta digital hingga tahun 2030 atau sekitar 600 ribu per tahun. Sayangnya, hingga kini belum ada satu basis data terpadu yang memetakan secara rinci ketersediaan dan penyebaran talenta digital berdasarkan wilayah, sektor, jenjang kemampuan, hingga minat karier.
Inilah yang kemudian mendorong Komdigi untuk merancang Sistem Informasi Pemetaan Talenta Digital Nasional yang akan menjadi pusat data dan analisis mengenai:
Kompetensi digital individu (basic, intermediate, advanced)
Distribusi geografis talenta digital
Potensi sektor industri digital yang berkembang di daerah
Gap antara kebutuhan industri dan ketersediaan SDM
Rekomendasi pelatihan dan penempatan kerja
Menurut Direktur Komdigi, Rudianto Pranoto, langkah pemetaan ini bukan hanya untuk menjawab kebutuhan jangka pendek, tetapi sebagai fondasi kebijakan strategis jangka panjang.
"Kita tidak bisa membangun ekonomi digital tanpa tahu siapa, di mana, dan seperti apa potensi SDM kita. Data yang solid akan jadi dasar intervensi yang tepat,” ujarnya dalam acara Forum Koordinasi Nasional Pemetaan Talenta Digital 2026 di Jakarta.
Sinergi Lintas Lembaga: Kolaborasi adalah Kunci
Komdigi menyadari bahwa pemetaan talenta digital tidak bisa dilakukan secara sektoral. Oleh karena itu, pendekatan kolaboratif lintas kementerian dan lembaga menjadi pendekatan utama dalam pelaksanaannya.
Beberapa pihak yang dilibatkan dalam sinergi ini antara lain:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk integrasi data peserta didik dan lulusan program digital
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) untuk menghubungkan kebutuhan industri dan tenaga kerja berbasis digital
Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mendukung validasi dan pengolahan data secara makro
Lembaga pelatihan dan sertifikasi digital, seperti Digital Talent Scholarship (DTS), Kampus Merdeka, dan lembaga pelatihan swasta
Perusahaan teknologi dan startup digital untuk memetakan kebutuhan dan kompetensi yang dibutuhkan pasar
Selain itu, peran pemerintah daerah juga dinilai sangat penting dalam menjaring data dari wilayah dan menyosialisasikan program pengembangan talenta digital secara lokal.
Teknologi Pemetaan: AI dan Big Data
Untuk menjalankan pemetaan secara efektif, Komdigi menggandeng beberapa mitra teknologi dalam pengembangan sistem berbasis big data dan kecerdasan buatan (AI). Sistem ini dirancang untuk menganalisis data secara real-time dan menyajikan visualisasi dashboard interaktif yang dapat digunakan oleh pengambil kebijakan, institusi pendidikan, dan pelaku industri.
Platform ini nantinya juga akan mengintegrasikan fitur:
Pemetaan kompetensi individu melalui asesmen online
Rekomendasi pelatihan dan jalur karier berdasarkan minat dan potensi
Informasi lowongan kerja berbasis keterampilan digital
Sertifikasi digital yang terverifikasi secara nasional
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat terciptanya ekosistem talenta digital yang berkesinambungan dari hulu ke hilir.
Komitmen Membangun Indonesia Digital
Komdigi menargetkan prototipe awal sistem pemetaan ini dapat diluncurkan secara nasional pada akhir tahun 2026, dengan tahap awal melibatkan 10 provinsi sebagai pilot project. Evaluasi dan penyempurnaan akan dilakukan secara berkala hingga sistem ini benar-benar siap dijalankan secara nasional pada 2027.
“Visi kami bukan hanya mencetak lebih banyak talenta, tetapi mencetak talenta yang tepat, di tempat yang tepat, untuk kebutuhan yang tepat,” tegas Rudianto.
Program ini juga menjadi bagian integral dari strategi besar Indonesia dalam menyiapkan diri menghadapi era ekonomi digital global, yang diperkirakan akan menyumbang lebih dari 20% terhadap PDB Indonesia pada tahun 2030.
Dari Data Menuju Aksi Nyata
Langkah Komdigi dalam memetakan talenta digital secara nasional melalui sinergi lintas lembaga merupakan tonggak penting dalam pembangunan ekosistem digital yang kuat dan inklusif. Dengan data yang akurat, kebijakan yang tepat, dan kolaborasi yang solid, Indonesia berada di jalur yang benar menuju kemandirian dan kedaulatan digital.
Ke depan, tidak cukup hanya memiliki infrastruktur digital Indonesia juga harus memiliki manusia-manusia digital yang cakap, adaptif, dan inovatif. Dan semua itu dimulai dari satu langkah penting: pemetaan talenta yang terarah dan terukur.