Perwira Polisi Abdul Mubin Siagian Menghina TNI di Perbatasan, Kerjanya TNI Cuma Makan Tidur Saja
Tanggal: 12 Okt 2017 19:29 wib.
Sejak pagi tadi status dan komentar di medsos banyak diramaikan oleh ungkapan kekecewaan dan marah atas ulah tak apik yg dilakukan seorang perwira polisi. Beberapa grup fb yg memajang status tentang pak polisi itu, ramai menuai jempol. Ratusan orang ikut berpendapat. Mereka menyayangkan sikap emosional Kompol Abdul Mubin Siagian, yg dinilai melecehkan tugas TNI di perbatasan.
Pekerjaan TNI di perbatasan, menurut pak Abdul Mubin, hanya makan tidur. Selain pemilihan kalimatnya kasar, seorang perwira menengah Polri rasanya tidak etis memiliki pandangan picik seperti itu. Apalagi tudingan itu diungkapkan di media sosial. Ia menuliskan pendatnya tsb, dalam diskusi tentang isu impor senjata Brimob di sebuah akun fb.
Pak Kompol Abdul Mubin, berdasarkan catatan media adalah Kapolres Bukit Bestari, Tanjung Pinang, sejak Januari 2016. Pada November thn yg sama, ia dimutasi menjadi pejabat di Polda Kepri. Dengan jabatan dan kapasitasnya, rasanya mustahil ia tidak tau apa saja tanggung jawab, perjuangan, dan bagaimana minimnya fasilitas yg harus dihadapi oleh bapak2 TNI di perbatasan.
TNI di perbatasan. Menangkap penyelundup narkoba bersenjata, berpatroli memastikan tidak dipindahnya patok-patok wilayah perbatasan, mengatasi human trafficking, mengintai perompak, menangkap pedagang gelap senjata, pun tak kurang yg menjadi guru dan membangun sekolah-sekolah bagi penduduk marjinal di perbatasan. Semua tugas senyap TNI yang minim dari keramaian publikasi itu, rupanya tak dipahami oleh seorang perwira polisi di kota, yang sarat dng sorotan media.
Pukul 1 siang tadi, akun fb pak Mubin masih bisa diakses. Tapi menjelang pukul 2, akunnya sudah hilang. Content not available.
Namun demikian, di jaman serba digital ini, jejak kejadian sudah langsung terekam di google. Jika mengetik namanya, screenshots yang berisi ucapan pelecehan dan profil fb-nya, akan langsung terpampang.
Dari yang bukan siapa-siapa, mendadak Kompol Abdul Mubin Siagian hari ini jadi terkenal.
Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi. Kebanggaan kepada Korps sendiri harusnya tidak diikuti dengan sikap merendahkan Korps lain.
Peristiwa ini bisa menjadi positive warning. Jika seorang Perwira Menengah saja bisa berkelakuan seperti ini, maka pembinaan tentang cara berkomunikasi yang santun kepada yang di bawah harus lebih diperbaiki lagi.