Pertemuan Anies Baswedan dan Romahurmuziy PPP: Bukan Spesifik Bahas Ketua Umum
Tanggal: 29 Mei 2025 22:43 wib.
Jakarta, Tampang.com – Juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, membenarkan bahwa Anies pernah bertemu dengan Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy atau Rommy. Namun, Sahrin membantah bahwa dalam pertemuan itu secara spesifik membahas tawaran posisi ketua umum PPP.
"Tidak spesifik (ada tawaran dari Rommy untuk Anies jadi Ketum PPP)," ujar Sahrin kepada Kompas.com, Selasa (27/5/2025).
Persahabatan Sejak SMA dan Agenda Non-Politik
Sahrin menjelaskan, Anies dan Rommy memang sudah saling mengenal dan bersahabat sejak bangku sekolah menengah atas (SMA). Begitu pula orangtua mereka bersahabat selama di Jogja. Oleh karena itu, pertemuan keduanya tak melulu membahas soal politik. "Jadi bisa jadi pertemuannya tidak semata-mata dalam suasana dan karena momentum politik," ujar Sahrin.
Saat ini, Anies tengah disibukkan dengan kegiatan sosial lewat wadah bernama "Aksi Bersama". Sementara itu, terkait PPP, Sahrin melihat bahwa Rommy sudah memiliki sosok yang dijagokan untuk memimpin partai berlambang Ka'bah itu.
"Kalau kita lihat pernyataan Gus Rommy terkait kongres PPP, tampak ada banyak nama yang beliau sebut dan sepertinya Gus Rommy sudah punya nama yang dijagokan, seperti juga yang sudah diduga oleh publik," ujar Sahrin.
Rommy Sempat Bujuk Anies dan Konsultasi dengan Jokowi
Sebelumnya, Romahurmuziy atau Rommy memang mengungkap sejumlah nama dari eksternal yang masuk bursa calon ketua umum PPP. Mereka adalah mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Dudung Abdurachman, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, hingga eks Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Bahkan, Rommy menyebut pernah membujuk Anies untuk menjadi ketua umum PPP pada Desember 2024. Ia juga mengaku sudah berkonsultasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait nama Amran Sulaiman.
"Saya berusaha sebisa mungkin agar partai ini kembali ke Senayan. Effort untuk ke situ maha berat, mengingat belum ada satu sejarah pun sejak 1998, partai yang terlempar dari Senayan, mampu kembali," ujar Rommy, Senin (26/5/2025).
"Karenanya dibutuhkan extraordinary power dan extraordinary leader untuk memimpin PPP. Karenanya saya berusaha membujuk banyak tokoh yang saya nilai mampu, baik karena ketokohannya," sambungnya.
Klarifikasi dari juru bicara Anies ini memberikan perspektif berbeda terhadap spekulasi mengenai tawaran posisi ketua umum PPP.