Pernyataan-Pernyataan Ahok Tentang Al Maidah Sudah Berkali-Kali, Yang Membuatnya di Vonis 2 Tahun Penjara
Tanggal: 9 Mei 2017 11:28 wib.
Menurut data yang terangkum dari beberapa sumber, Ahok telah mengungkapkan kekesalan atau protesnya tentang Al Quran di surat Al Maidah ayat 51 sudah berkali-kali.
Tanggal 30 April 2016
Saat diwawancara, Ahok menyatakan bahwa zaman Nabi Muhammad waktu surat Al Maidah ayat 51 keluar, konteksnya belum ada pemilihan, jadi tidak relevan dengan pemilihan pemimpin saat ini.
Tanggal 21 September 2016 di kantor DPP Nasdem
Ahok menyatakan kepada lawan politiknya agar jangan menggunakan Al Quran surat Al Maidah ayat 51. Ahok sudah mengetahui tafsir dari surat tersebut sejak pemilihan Gubernur Bangka Belitung.
Tanggal 27 September 2017 di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu
"Bapak Ibu ngga pilih saya karena DIBOHONGI pake surat Al Maidah 51.......
Bapak Ibu ngga bisa pilih nih karena takut masuk neraka DIBODOHI gitu....."
Tanggal 7 Oktober 2017 di Balaikota
"Orang-orang rasis dan pengecut pakai Al Maidah 51 agar tidak pilih saya". Ini ditujukan kepada para ulama yang menyebarkan Al Quran dan Hadist. Ahok melecehkan ulama, menyebut ulama rasis. Padahal ahli agama diamanapun pasti menggunakan kitab sucinya masing-masing, sebagai alat untuk menyebarkan agama yang dianutnya. Pastur, Bikhsu pun, atau ahli agama lainnya, pasti menggunakan kitab suci masing-masing sebagai rujukan dalam mengarungi kehidupan di dunia.
Dari beberapa penyataan diatas, yang sudah dilakukan berkali-kali, rasanya tidak mungkin tidak ada niat untuk menghina umat Islam dengan Al Quran, surat Al Maidah ayat 51. Kata-kata yang menghina yaitu "Dibohongin" dan "Dibodohi".
يَا أَيّÙهَا الَّذÙينَ آمَنÙوا لا تَتَّخÙØ°Ùوا بÙطَانَةً Ù…Ùنْ دÙونÙÙƒÙمْ لا يَأْلÙونَكÙمْ خَبَالا وَدّÙوا مَا عَنÙتّÙمْ قَدْ بَدَت٠الْبَغْضَاء٠مÙنْ Ø£ÙŽÙْوَاهÙÙ‡Ùمْ وَمَا تÙخْÙÙÙŠ صÙدÙورÙÙ‡Ùمْ أَكْبَر٠قَدْ بَيَّنَّا Ù„ÙŽÙƒÙم٠الآيَات٠إÙنْ ÙƒÙنْتÙمْ تَعْقÙÙ„Ùونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.” (QS. Ali Imran[3]: 118)