Permadi Arya: Ternyata Orang Indonesia Mudah Dibohongi
Tanggal: 11 Feb 2021 13:28 wib.
Permadi Arya alias Abu Janda, telah berkali-kali melakukan penghinaan terhadap agama Islam, tetapi masih aman saja. Seorang politikus Hanura, yang memiliki jabatan tinggi saja, langsung ditahan, sedangkan abu janda yang telah berkali-kali melakukan penghinaan, selalu bebas berkeliaran.
Kepolisianpun seperti tidak begitu semangat untuk memproses yang bersangkutan, berbeda dengan kalau pelakunya seorang ustad, polisi seperti bersemangat, untuk segera memproses, hanya dijadikan saksi tapi bisa langsung ditangkap dan dijebloskan ke penjara.
Jika kasus Abu Janda, polisi bisa lari tekencing-kencing jika mengetahui beking di belakangnya, ancaman abu janda, jangan samakan dia dengan ambrocius, politikus Hanura, dia bilang punya beking, pasti aman.
Abu janda bilang Islam arogan, Islam agama pendatang, apakah mungkin seorang mualaf berbicara seperti itu?
Biasanya seorang mualaf, lebih mendalami, lebih mengerti daripada seorang muslim dari lahir. Masih percayakah Abu Janda seorang muslim?
Penghinaan Abu Janda ke Natalius Pigai tentang evolusi juga, dia mengganggap seluruh rakyat Indonesia bodoh semua, mudah dibohongi, hanya dengan ngeles, evolusi itu maksudnya ke otak, rasanya cara ngeles yang paling gampang. Polisi dan Banser langsung percaya 1000%.
Seharusnya Abu Janda dibiarkan jalan-jalan di Papua selama seminggu, mengunjungi tempat yang ramai, kalau memang aman berarti orang papua tidak merasa dihina.
Abu Janda juga silakan sholat di masjid, sepertinya Abu Janda tidak pernah bergabung dengan umat Islam di masjid.
Abu Janda menyebut bendera lailaha illah, itu bendera teroris, langsung Banser ikutan membakar bendera tsb.
Apakah Abu Janda menjadi contoh seorang Banser? Apakah semua Banser seperti itu?