Sumber foto: Antaranews

Pentingnya Literasi Sejarah Terorisme untuk Generasi Muda, Kepala BNPT Apresiasi Bedah Buku JI The Untold Story

Tanggal: 17 Mei 2025 13:37 wib.
Tampang.com | Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jenderal Polisi Eddy Hartono, menegaskan pentingnya pemahaman sejarah perkembangan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) bagi generasi penerus bangsa. Hal ini disampaikan dalam acara bedah buku JI The Untold Story – Perjalanan Kisah Jemaah Islamiyah yang digelar di Universitas Muhammadiyah Bandung, Jawa Barat, Kamis (15/5/2025).

Menurut Eddy, buku ini menjadi media literasi dan edukasi krusial agar generasi muda, seperti Gen Z dan Gen Alpha, dapat memahami dengan jelas sejarah serta bahaya radikalisme yang berkembang di Indonesia. "Jika buku ini tidak ada, generasi muda tidak akan mengetahui sejarah perkembangan terorisme di tanah air," ujarnya saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Komjen Pol Eddy juga mengingatkan bahwa Jamaah Islamiyah telah resmi dinyatakan sebagai organisasi terlarang oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada 2008. Dengan demikian, buku ini merupakan langkah strategis untuk memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat sekaligus menumbuhkan kesadaran kolektif tentang ancaman paham radikal.

Ia memberikan apresiasi tinggi kepada Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti/Teror Polri yang telah menyusun buku ini sebagai bagian dari upaya nasional dalam mencegah penyebaran paham radikal di kalangan generasi muda. "Saya sangat mengapresiasi Kadensus dan jajarannya karena buku ini menjadi bahan edukasi dan literasi terkait perkembangan terorisme serta bagaimana paham radikal dapat mempengaruhi seseorang," tambahnya.

Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung, Prof. Herry Suhardiyanto, menyambut positif kegiatan tersebut. Ia berharap para mahasiswa mendapatkan pencerahan agar tidak terjebak dalam pemahaman yang keliru tentang perjuangan bangsa dan bisa menjaga persatuan demi kemakmuran bersama.

“Kami ingin mahasiswa memahami betul bagaimana memperjuangkan tegaknya negara bangsa tanpa terpengaruh oleh pemikiran radikal yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur, termasuk garis perjuangan Muhammadiyah,” kata Herry.

Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Universitas Muhammadiyah Bandung dan Densus 88 Antiteror Polri, bertujuan memberikan wawasan mendalam tentang sejarah serta dinamika terorisme di Indonesia sekaligus menjadi perisai bagi generasi muda dari pengaruh negatif radikalisme.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved