Sumber foto: pinterest

Penembakan Kent State 1970: Mahasiswa Jadi Korban Politik Perang

Tanggal: 14 Mei 2025 18:43 wib.
Pada 4 Mei 1970, kampus Universitas Kent State di Ohio, Amerika Serikat, menjadi saksi sebuah tragedi yang mengubah wajah gerakan protes mahasiswa di seluruh negeri. Di tengah hiruk-pikuk perang Vietnam yang sedang berlangsung, mahasiswa di Kent State berani mengekspresikan penolakan mereka terhadap keterlibatan Amerika Serikat dalam konflik yang semakin mengancam nyawa. Namun, protes damai tersebut tragis berakhir dengan penembakan brutal oleh National Guard yang mengakibatkan terbunuhnya empat mahasiswa dan melukai sembilan lainnya.

Perang Vietnam, yang dimulai pada pertengahan tahun 1950-an, telah menjadi isu yang memecah belah masyarakat Amerika. Banyak mahasiswa, termasuk mereka di Kent State, mulai merasa bahwa pemerintahan mereka terjebak dalam konflik yang tidak perlu dan membawa banyak kerugian. Ketidakpuasan ini semakin memuncak saat Presiden Richard Nixon mengumumkan bahwa pasukan Amerika akan menyerang Kamboja pada bulan April 1970, yang semakin memperburuk ketegangan di kalangan mahasiswa protes.

Pada hari-hari sebelum tragedi tersebut, mahasiswa di Kent State mengorganisir demonstrasi untuk menuntut penghentian perang Vietnam. Mereka menggelar aksi protes di kampus, menyebarkan spanduk-spanduk yang menyerukan perdamaian, dan menyampaikan orasi yang mengajak masyarakat untuk menyadari dampak kehampaan perang. Meskipun sebagian besar aksi tersebut bersifat damai, ketegangan antara mahasiswa dan aparat keamanan mulai meningkat.

Pada 4 Mei, saat mahasiswa berkumpul di lapangan kampus, sebuah kerumunan menarik perhatian National Guard yang dikerahkan untuk menjaga keamanan. Dalam suasana yang tegang, beberapa mahasiswa mulai melemparkan batu dan benda-benda lain ke arah pasukan. Ketika situasi semakin memanas, enam belas tentara National Guard mulai menembakkan senjata api mereka ke arah mahasiswa, dengan peluru yang menghujani kerumunan dalam waktu kurang dari satu menit.

Hasilnya adalah tragedi yang mengguncang bangsa. Di antara mahasiswa yang tewas, terdapat Jeffrey Miller, Allison Krause, William Schroeder, dan Sandra Scheuer. Kejadian ini segera menarik perhatian media di seluruh negeri, memicu kemarahan dan protes di kampus-kampus lain. Banyak mahasiswa merasa bahwa apa yang terjadi di Kent State mencerminkan ketidakadilan dan kekejaman pemerintah yang tidak memperdulikan nyawa rakyatnya.

Pembunuhan mahasiswa di Kent State menjadi simbol perjuangan generasi muda Amerika melawan perang Vietnam dan politik pemerintah yang otoriter. Aksi ini merangsang gelombang protes yang lebih besar di berbagai kota di seluruh Amerika. Dalam waktu singkat, komunitas akademik merasakan dampak dari tragedi tersebut, dan banyak universitas di negara ini menjadi arena protes besar-besaran.

Penembakan ini juga mendorong pemerintah untuk menerapkan reformasi. Dalam beberapa tahun berikutnya, berbagai gerakan sosial seperti gerakan hak sipil, feminisme, dan gerakan anti-perang Vietnam semakin sejalan, memperkuat solidaritas di antara mahasiswa. Penembakan Kent State menjadi pengingat bahwa mahasiswa adalah agen perubahan, dan suara mereka dapat berdampak pada kebijakan pemerintah.

Hingga hari ini, 4 Mei diperingati sebagai hari mengenang korban Kent State, yang pada akhirnya menandakan bahwa kekerasan tidak akan pernah menjadi solusi dalam menyelesaikan konflik politik. Kejadian ini menyentuh hati banyak orang dan mendorong generasi penerus untuk terus berjuang demi keadilan dan perdamaian. Gema suara mahasiswa saat itu masih bergema hingga kini, mengingatkan kita akan pentingnya kebebasan berpendapat di tengah ketegangan politik dan sosial.
 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved