Pembunuhan Olof Palme: Saat Perdana Menteri Ditembak di Jalan
Tanggal: 14 Mei 2025 18:44 wib.
Pada malam tanggal 28 Februari 1986, Swedia mengguncang dunia dengan berita tragis pembunuhan Olof Palme, Perdana Menteri Swedia pada waktu itu. Peristiwa ini tidak hanya mengubah lanskap politik di negara Skandinavia tersebut, tetapi juga menghadirkan misteri yang belum terpecahkan selama lebih dari tiga dekade. Olof Palme, yang dikenal dengan kebijakan sosialnya yang progresif dan sikapnya yang tegas terhadap isu-isu internasional, menjadi korban dari aksi kekerasan di tengah kehidupan sehari-harinya.
Malam itu, Olof Palme meninggalkan bioskop bersama istrinya, Lisbet Palme, setelah menonton film. Saat mereka berjalan menuju rumah mereka di Stockholm, dua penembakan terjadi di belakang mereka. Olof Palme tertembak di punggungnya, dan meskipun upaya pertolongan dilakukan, ia dinyatakan meninggal dunia di tempat kejadian. Kematian Olof Palme menimbulkan kepanikan dan kesedihan di kalangan masyarakat Swedia serta memicu pencarian besar-besaran untuk menemukan pelaku.
Penyelidikan dimulai segera setelah penembakan, namun pelaku tetap tak teridentifikasi. Sejumlah teori muncul mengenai siapa yang mungkin berada di balik pembunuhan ini. Ada yang berpendapat bahwa pembunuhan Olof Palme terkait dengan kegiatan politiknya yang kontroversial, sementara yang lain mengaitkannya dengan jaringan kriminal internasional. Munculnya berbagai spekulasi ini menunjukkan betapa dalam dan kompleksnya misteri pembunuhan ini.
Selama bertahun-tahun, beberapa tersangka telah diidentifikasi dalam kasus ini, namun tidak ada yang dijadikan sebagai pelaku utama. Kasus ini menjadi semakin rumit dengan munculnya berbagai pendapat dan laporan yang seringkali saling bertentangan. Penyelidikan resmi berlangsung selama lebih dari 30 tahun, dengan ribuan saksi diwawancarai dan sejumlah barang bukti dikumpulkan. Namun, fakta bahwa Olof Palme tewas di tengah jalan di malam hari menjadikan peristiwa ini semakin sulit untuk dipecahkan.
Salah satu faktor yang memperumit penyelidikan adalah kurangnya petunjuk yang jelas di tempat kejadian. Kulit lapisan misteri semakin menebal, dan beberapa investigasi malah membawa lebih banyak kesalahpahaman. Dalam salah satu teori, terdapat dugaan keterlibatan kelompok ekstremis, sementara yang lainnya berpendapat bahwa pembunuhnya mungkin adalah seseorang yang memiliki pandangan berbeda terhadap kebijakan Palme.
Ketika tahun-tahun berlalu, ketidakpastian seputar kasus ini hanya semakin menguat. Setiap perkembangan baru dalam penyelidikan pembunuhan Olof Palme selalu menyita perhatian masyarakat Swedia dan dunia. Pada tahun 2018, pihak kepolisian Swedia mengumumkan bahwa mereka memiliki seorang tersangka utama, seorang pria bernama Stig Engström, yang telah meninggal sebelum penemuan tersebut. Meskipun hal ini menciptakan harapan baru bagi masyarakat, banyak yang tetap skeptis dan merasa bahwa misteri ini belum sepenuhnya terpecahkan.
Hingga saat ini, pembunuhan Olof Palme tetap menjadi salah satu kasus yang paling terkenal dalam sejarah Swedia. Ketidakpastian dan spekulasi yang mengelilingi perkara ini selain menambah bobot sejarah, juga menunjukkan betapa pentingnya transparansi dalam penegakan hukum dan menyelidiki keadilan. Masyarakat Swedia masih terus menunggu jawaban atas misteri yang menghantui mereka selama lebih dari tiga dekade. Seakan menjadi peringatan bahwa kekerasan dan ketidakberdayaan bisa menghampiri siapa saja, bahkan seorang pemimpin negara.