PDI Perjuangan Sumut Tutup Pintu untuk Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Tanggal: 14 Apr 2024 15:05 wib.
PDI Perjuangan mulai menjaring calon kepala daerah yang akan diusung dan didukung dalam Pilkada Serentak 2024. Di Sumatera Utara, PDIP Sumut telah menutup pintu bagi menantu Wali Kota Medan Bobby Nasution. Menantu Presiden Jokowi itu telah dipecat dari PDIP sejak November 2023.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merupakan salah satu partai politik yang memiliki peran penting dalam kancah politik Indonesia. Dalam mempersiapkan Pilkada Serentak 2024, PDIP aktif menjaring calon-calon yang dinilai dapat mewakili visi dan misi partai. Namun, di Sumatera Utara, PDIP telah memberikan sinyal bahwa Bobby Nasution tidak akan diikutsertakan dalam arus politik partai tersebut.
Bobby Nasution, yang sebelumnya merupakan kader PDIP, mengalami kejadian yang mengejutkan ketika pada November 2023, ia dipecat dari partai yang sebelumnya pernah mendorong karir politiknya. Keputusan tersebut membuat posisi politiknya terguncang, terlebih dengan rencana pencalonan dalam Pilkada Serentak 2024 di Sumatera Utara. Meski telah dipecat, kehadiran Bobby Nasution dalam dunia politik masih menjadi perhatian publik, terutama karena kedekatannya dengan keluarga Presiden Jokowi dan statusnya sebagai menantu Wali Kota Medan.
Meskipun masih terdapat rumor-rumor terkait pengunduran diri Bobby Nasution dari PDIP, namun ketegasan dari PDIP Sumut dalam menutup pintu bagi Bobby Nasution semakin memperkuat pandangan bahwa karir politiknya tidak akan didukung oleh partai yang sebelumnya sempat mendukungnya. Sejumlah faktor mungkin menjadi pertimbangan dari keputusan PDIP Sumut untuk menolak keterlibatan Bobby Nasution dalam Pilkada Serentak 2024, namun hal tersebut hanya dapat dipastikan oleh pihak terkait di dalam partai.
Di sisi lain, hal ini juga memberikan perubahan dinamika politik di Sumatera Utara, terutama dalam menghadapi Pilkada Serentak 2024. Dengan keputusan PDIP Sumut yang menutup pintu untuk Bobby Nasution, tentu akan mempengaruhi strategi partai politik lainnya dalam menentukan calon yang akan diusung. Serta, juga memberikan ruang bagi kandidat lain untuk bersaing secara lebih kompetitif.
Meskipun demikian, keputusan PDIP Sumut untuk menutup pintu bagi partisipasi Bobby Nasution dalam Pilkada Serentak 2024 dapat memberikan pesan bahwa partai politik memiliki kedaulatan dalam menentukan arah serta siapa yang akan diusung dalam kontestasi politik. Hal ini juga menunjukkan bahwa walaupun memiliki kedekatan dengan tokoh politik besar, namun tidak menjamin bagi seseorang untuk selalu diusung dalam kontestasi politik.
Dengan melihat kejadian ini, tentu akan menjadi menarik untuk mengamati perkembangan politik di Sumatera Utara menjelang Pilkada Serentak 2024. Bagaimanapun juga, partai politik akan tetap menjadi pemegang kekuatan dalam menentukan langkah-langkah politik strategis, termasuk dalam menentukan calon yang akan diusung dalam kontestasi politik.