Netanyahu Murka Usai Rumah Sakit Israel Dihantam Rudal Iran
Tanggal: 24 Jun 2025 11:56 wib.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bereaksi keras setelah serangan rudal Iran menghantam Rumah Sakit Soroka di Beersheba pada Kamis (19/6/2025). Netanyahu mengutuk keras tindakan tersebut dan menyebut Iran sebagai "diktator teroris". Ia menegaskan bahwa serangan ini menyasar warga sipil dan merupakan bentuk kejahatan serius yang tidak bisa dibiarkan.
"Hari ini, kita menyaksikan tindakan biadab yang dilakukan oleh rezim Iran, yang tidak segan-segan menyerang fasilitas kesehatan dan membahayakan nyawa orang yang tidak berdosa," ujar Netanyahu dalam konferensi pers yang diadakan usai serangan. Ia menekankan pentingnya perlindungan terhadap warga sipil dan menyatakan bahwa Iran akan menghadapi konsekuensi serius atas tindakannya.
Dalam serangan tersebut, dilaporkan bahwa beberapa orang tewas dan luka-luka. Rumah Sakit Soroka, yang dikenal sebagai salah satu fasilitas kesehatan terkemuka di Israel, mengalami kerusakan parah akibat rudal yang diluncurkan dari wilayah yang dikuasai oleh Iran. Serangan ini semakin memperburuk situasi yang sudah tegang antara Israel dan Iran, yang selama ini terlibat dalam serangkaian bentrokan diplomatik dan militer.
Menanggapi tuduhan Netanyahu, Iran langsung membantah klaim tersebut. Dalam pernyataan resmi, pemerintah Iran menyatakan bahwa target utama serangan tersebut adalah situs intelijen militer Israel, bukan fasilitas kesehatan. “Kami tidak pernah menyerang warga sipil, dan tindakan kami selalu ditujukan untuk menghancurkan infrastruktur militer musuh,” ungkap seorang pejabat tinggi Iran yang meminta agar namanya tidak disebutkan.
Sementara itu, Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan tinggal diam. Ia berjanji untuk melakukan tindakan balasan yang tegas, dengan menyebut bahwa "Teheran akan membayar mahal atas serangan ini." Pernyataan Netanyahu menegaskan sikap keras pemerintah Israel terhadap segala bentuk agresi yang ditujukan kepada negara mereka, khususnya dari Iran, yang selama ini dianggap sebagai salah satu musuh utama Israel.
Strategi militer Iran yang selama ini mengandalkan serangan rudal menjadi sorotan. Para analis percaya bahwa serangan semacam ini akan semakin memperburuk hubungan antara kedua negara. Netanyahu tidak hanya bertujuan untuk melindungi warganya, tetapi juga ingin menunjukkan ketidakpuasan Israel terhadap perilaku agresif Iran di kawasan tersebut.
Serangan ini juga menciptakan kekhawatiran di kalangan komunitas internasional. Banyak negara dan organisasi internasional mengecam tindakan tersebut, sementara yang lain mendesak agar kedua belah pihak segera melakukan dialog untuk menghindari eskalasi lebih lanjut. Namun, Netanyahu menegaskan bahwa berbicara kepada Iran adalah tindakan yang sia-sia, selama rezim tersebut terus melakukan serangan terhadap Israel dan sekutunya.
Kebijakan militer Israel yang agresif terhadap ancaman dari Iran menunjukkan bahwa dinamika konflik di Timur Tengah tidak akan mereda dalam waktu dekat. Meskipun ada desakan dari komunitas internasional untuk menghentikan kekerasan, Netanyahu tampaknya tetap pada jalurnya untuk memberikan respons tegas terhadap setiap ancaman yang menghadapi negaranya.
Dengan latar belakang konflik yang berkepanjangan dan ketegangan yang terus meningkat, serangan ini bisa jadi hanya salah satu dari banyak ketegangan yang akan datang. Netanyahu jelas berkomitmen untuk melindungi Israel dengan segala cara, sekaligus menegaskan posisi kuatnya terhadap Iran, yang selama ini dipersepsikan sebagai ancaman nyata bagi keamanan negara.