Nasdem Mendorong Anies di Pilgub Jakarta, Duet Anies-Sohibul Dinilai Bisa Gagal
Tanggal: 23 Jul 2024 16:11 wib.
Partai NasDem secara resmi mencalonkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024. Ini diumumkan oleh Sekretaris Jenderal NasDem Hermawi Taslim di NasDem Tower, Jakarta, pada Senin (22/7/2024).
Menyikapi hal tersebut, Analis Politik Arifki Chaniago menilai keputusan NasDem sebagai langkah politik yang mempersempit kesempatan Anies untuk didukung oleh partai politik lain. Kehadiran NasDem membuat total tiga partai yang mendukung Anies untuk Jakarta, bersama PKS dan PKB.
"Anies telah didukung oleh PKB sejak awal dalam Pilgub Jakarta. Kemudian PKS membuat duet Anies-Sohibul Iman. Langkah ini jelas akan mempersempit peluang Anies untuk didukung oleh partai pendukung Ganjar-Mahfud," ujar Arifki dalam keterangannya, Selasa (23/4/2024).
Arifki menambahkan bahwa kehadiran NasDem membuat perlu ditegaskan bagaimana PKS memperjuangkan duet Anies-Sohibul Iman. Terdapat kemungkinan duet Anies dan Sohibul tidak akan berhasil.
"Kemungkinan duet Anies-Sohibul bisa berubah, karena sulit bagi PKS. Bahkan ada kemungkinan PKS meninggalkan Anies (jika duetnya batal)," pandangan Arifki, yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Indonesia.
Arifki juga menyebutkan bahwa alasan potensial bagi PKS untuk tidak sejalan dengan Anies adalah karena adanya tawaran bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran. Saat ini, PKS disebut-sebut sedang intens berkomunikasi dengan partai-partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) seperti Gerindra dan PSI.
"Rencana koalisi Gerindra-PKS dan komunikasi politik PKS-PSI pun juga sedang terbuka. Politik itu dinamis, maka hal itu mungkin-mungkin saja," tegas Arifki.
Anies Bebas Memilih Calon Wagub di Pilkada Jakarta 2024
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem Willy Aditya menyatakan bahwa pemilihan pasangan calon wakil gubernur sepenuhnya menjadi keputusan Anies. Meskipun begitu, NasDem berharap Anies tidak menutup diri terhadap partai lain dan memilih sosok yang dapat bersinergi dengannya.
"Masing-masing partai dapat memberikan usulan, namun minimal dua poin harus diperhatikan, yaitu elektabilitas dan soliditas dalam koalisi agar dapat bersinergi," harap Willy kepada media di Jakarta pada Senin (22/7/2024).
Willy menekankan bahwa meskipun Anies memiliki kebebasan dalam memilih wakilnya, namun penting bagi NasDem bahwa Anies memilih sosok yang dapat memiliki harmonisasi dengan partai lainnya.
Anies 'Berpeluang' Memilih Calon Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta 2024
Partai NasDem mengungkapkan kesiapannya mendukung Anies Baswedan tanpa syarat sebagai calon gubernur Jakarta 2024. Dukungan tanpa syarat tersebut termasuk tidak mengikat Anies untuk berpansangan dengan cawagub dari NasDem.
Hal ini menjadi kontras dengan beberapa partai lain, seperti PKS yang mensyaratkan Anies berpasangan dengan Sohibul Iman dalam Pilgub Jakarta 2024, atau ajakan lain seperti dari Partai Golkar yang mencalonkan Jusuf Hamka untuk dijadikan pasangan Ketum PSI Kaesang Pangarep dalam Pilgub Jakarta.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem Willy Aditya menegaskan bahwa Anies sudah menjadi representasi dari NasDem, meskipun bukan kader partai.
"Anies sudah cukup mewakili NasDem. Dia memiliki hubungan emosional yang kuat dan telah menunjukkan kesamaan visi dengan partai kami," ujar Willy pada Selasa (23/7/2024).
Willy menyatakan bahwa bagi NasDem, cawagub yang akan diusung oleh Anies merupakan keputusan langsung dari calon gubernur, tanpa intervensi dari NasDem. Namun, NasDem menginginkan agar Anies memilih sosok cawagub yang dapat membangun koalisi yang solid dan memiliki keyakinan yang sama.
"Walaupun pemilihan cawagub sepenuhnya di tangan Anies, kami berharap agar dipertimbangkan dua hal, yaitu elektabilitas dan kesinambungan dalam koalisi," kata Willy.