Momen SBY Kepeleset Sebut Presiden Jokowi, Disoraki Kader Demokrat
Tanggal: 27 Feb 2025 05:17 wib.
Momen tak terduga terjadi saat Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), berpidato di hadapan kader Partai Demokrat se-Indonesia pada Senin (24/2/2025). Dalam pidato tersebut, SBY sempat kepleset lidah atau slip of tongue dengan menyebut Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden, sebelum akhirnya langsung meralat pernyataannya.
Awalnya, SBY mengajak seluruh kader Demokrat untuk mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang saat ini menjabat sebagai kepala negara. Namun, saat menyampaikan pernyataan itu, ia secara tidak sengaja menyebut nama Jokowi sebagai presiden.
"Saya ingin kita semua memberikan dukungan penuh kepada pemerintahan Presiden Joko Wi... eh, maksud saya, Presiden Prabowo Subianto," ujar SBY.
Sontak, pernyataan itu langsung disambut sorakan dan tawa oleh para kader Demokrat yang hadir. Beberapa kader bahkan terdengar berseru, "Waduh, Pak! Jokowi sudah pensiun!"
Menyadari kesalahannya, SBY langsung tersenyum dan meralat ucapannya dengan santai.
"Iya, iya. Maksud saya Presiden Prabowo. Pak Jokowi sudah pensiun, sama seperti saya," kata SBY, yang kembali mengundang tawa para kader Demokrat.
Momen kesalahan penyebutan nama ini langsung viral di media sosial dan menjadi bahan perbincangan warganet. Banyak yang menilai kejadian ini sebagai hal wajar yang sering terjadi dalam pidato-pidato politik. Namun, tak sedikit pula yang mengaitkan momen tersebut dengan hubungan Demokrat dan pemerintahan sebelumnya.
Beberapa pengguna media sosial menanggapi dengan nada bercanda. "Pak SBY masih kebawa era Jokowi nih," tulis salah satu netizen. Ada juga yang menilai ini sebagai refleks alami karena Jokowi menjabat selama dua periode setelah kepemimpinan SBY berakhir pada 2014.
Dalam pidatonya, SBY kembali menegaskan komitmen Partai Demokrat untuk mendukung pemerintahan Prabowo Subianto. Ia menilai, pemerintahan baru ini membutuhkan stabilitas politik dan dukungan penuh dari seluruh elemen bangsa agar bisa menjalankan program-programnya dengan baik.
"Sebagai partai politik yang bertanggung jawab, Demokrat akan memberikan dukungan yang konstruktif kepada pemerintahan Prabowo. Kita ingin melihat Indonesia makin maju, sejahtera, dan rakyatnya hidup lebih baik," tegasnya.
SBY juga mengajak kader Demokrat untuk tetap solid dan menjaga komunikasi politik yang baik dengan pemerintah. Ia menegaskan bahwa Demokrat tetap berpegang pada prinsip politik yang berorientasi pada kepentingan rakyat, bukan sekadar kekuasaan.
Meski momen kepleset lidah ini terbilang sederhana, namun kehadiran SBY dalam acara tersebut menunjukkan peran pentingnya dalam dinamika politik nasional. Sebagai tokoh senior, ia masih memiliki pengaruh kuat dalam arah kebijakan Partai Demokrat, yang kini dipimpin oleh putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sementara itu, dukungan Demokrat untuk pemerintahan Prabowo menandakan solidnya koalisi yang terbentuk pasca-Pilpres 2024. Partai Demokrat yang sebelumnya sempat berada di luar pemerintahan Jokowi, kini memilih bergabung dan memberikan dukungan kepada presiden terpilih.
Momen SBY kepleset lidah ini mungkin hanya insiden kecil dalam sebuah pidato, tetapi dampaknya cukup besar dalam memberikan hiburan sekaligus memperlihatkan bagaimana dinamika politik Indonesia terus berkembang dengan berbagai kejutan.