Mendiktisaintek Satryo Brodjonegoro dan ASN Neni Herlina Sepakat Berdamai
Tanggal: 22 Jan 2025 19:12 wib.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro akhirnya sepakat berdamai dengan Neni Herlina, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Sebelumnya, isu pemecatan Neni Herlina sempat memicu demonstrasi dari pegawai kementerian tersebut.
Pertemuan antara Satryo Brodjonegoro dan Neni Herlina berlangsung di kediaman resmi Mendiktisaintek pada Senin (21/1/2025) malam. Dalam kesempatan tersebut, keduanya berdiskusi secara langsung untuk menyelesaikan permasalahan yang sempat menjadi perhatian publik.
Satryo memastikan bahwa Neni tetap bekerja di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Keputusan ini disampaikan secara resmi setelah pertemuan. “Kami telah menyelesaikan masalah ini secara baik-baik. Neni akan terus menjalankan tugasnya sebagai ASN di Kemendiktisaintek,” ujar Satryo.
Sebelumnya, konflik ini mencuat ketika beredar kabar bahwa Neni Herlina diberhentikan secara sepihak. Keputusan tersebut memicu aksi protes dari beberapa pegawai di lingkungan Ditjen Dikti. Demonstrasi yang dilakukan dianggap sebagai bentuk dukungan terhadap Neni dan kritik terhadap kebijakan restrukturisasi di Kemendiktisaintek.
Satryo Brodjonegoro menjelaskan bahwa restrukturisasi yang dilakukan merupakan bagian dari upaya meningkatkan kinerja dan efisiensi kementerian. Dalam restrukturisasi ini, terdapat beberapa posisi yang dirombak, termasuk dua tokoh yang disebut sebagai inisiator demonstrasi.
“Restrukturisasi ini bertujuan untuk menyelaraskan visi kementerian dalam meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Namun, kami memahami bahwa proses ini harus dilakukan dengan pendekatan yang lebih komunikatif,” jelas Satryo.
Dalam kesepakatan damai tersebut, Neni Herlina menyatakan komitmennya untuk terus mendukung program-program kementerian. Ia juga mengapresiasi langkah Satryo yang membuka ruang dialog dan menyelesaikan konflik secara kekeluargaan.
“Saya berterima kasih atas kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan Pak Menteri. Ini adalah awal yang baik untuk memperbaiki komunikasi dan kerja sama di kementerian,” kata Neni.
Sementara itu, Satryo menegaskan kembali pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme di lingkungan kerja. Ia juga berharap kejadian serupa tidak terulang di masa depan. “Kami akan terus meningkatkan dialog internal agar setiap perubahan dapat dipahami dan diterima oleh semua pihak,” tambahnya.
Kesepakatan damai ini disambut positif oleh pegawai Kemendiktisaintek. Banyak pihak yang berharap bahwa penyelesaian ini dapat menjadi momentum untuk memperbaiki hubungan internal di kementerian. Selain itu, langkah ini juga diharapkan mampu mengembalikan fokus kementerian pada program-program strategis di bidang pendidikan tinggi, sains, dan teknologi.
Dengan perdamaian ini, Satryo dan Neni menunjukkan bahwa dialog dan komunikasi terbuka dapat menjadi solusi efektif untuk menyelesaikan konflik. Keputusan ini sekaligus memperkuat komitmen Kemendiktisaintek dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis.
Perdamaian antara Satryo Brodjonegoro dan Neni Herlina memberikan pelajaran penting tentang pentingnya dialog dalam menyelesaikan konflik. Dengan langkah ini, Kemendiktisaintek diharapkan dapat kembali fokus pada tugas utamanya, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan tinggi, sains, dan teknologi di Indonesia.