Sumber foto: Google

Mayor Teddy Bantah Erdogan Keluar Saat Presiden Prabowo Pidato

Tanggal: 26 Des 2024 14:01 wib.
Tampang.com | Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya membantah bahwa Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan keluar saat Presiden RI Prabowo Subianto berbicara di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Kairo, Mesir. Erdogan memohon izin kepada Prabowo untuk berbicara lebih dulu karena dia harus pergi dari lokasi. 

Kejadian tersebut terjadi pada Kamis (17/02) dalam acara KTT D-8. Mayor Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa Presiden Erdogan tidak meninggalkan KTT D-8 saat Presiden Prabowo sedang berbicara. "Saat Presiden Prabowo Subianto berbicara, Presiden Erdogan meminta izin untuk berbicara lebih dulu karena dia harus pergi lebih awal dari KTT D-8 untuk kepentingan tertentu," jelas Teddy.

Peristiwa ini sempat memicu berbagai spekulasi dan kehebohan di media sosial, namun Seskab Mayor Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa tidak ada kejadian yang memalukan atau menciptakan ketidaknyamanan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Erdogan. "Tidak ada yang perlu dipermasalahkan dalam kejadian ini. Integritas Presiden Erdogan tidak perlu diragukan," tegas Teddy.

Sementara itu, hubungan bilateral antara Indonesia dan Turki sudah terjalin cukup lama dan kedua negara memiliki hubungan yang baik, baik dari segi politik, ekonomi, budaya, dan lainnya. Kedua negara memiliki potensi besar dalam meningkatkan kerjasama di berbagai bidang, sehingga terciptanya hubungan yang saling menguntungkan. Oleh karena itu, penting untuk tetap menjaga hubungan ini dengan baik, tanpa terpengaruh oleh isu-isu kecil yang bisa memancing konflik antar negara.

Acara KTT D-8 sendiri merupakan forum kerjasama ekonomi dan pembangunan yang melibatkan delapan negara anggota, yaitu Bangladesh, Pakistan, Turki, Mesir, Nigeria, Indonesia, Malaysia, dan Iran. Forum ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan perdagangan antar negara anggota, serta membahas berbagai isu strategis dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masing-masing negara.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya di KTT D-8 menyampaikan komitmen Indonesia untuk terus meningkatkan kerjasama dengan negara-negara anggota dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Kerjasama antar negara sangat penting dalam mengatasi berbagai tantangan global yang dihadapi saat ini, seperti perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, dan pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan.

Dengan demikian, peristiwa yang terjadi antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Recep Tayyip Erdogan di KTT D-8 adalah hal yang biasa dalam forum internasional. Penting untuk tidak terjebak dalam spekulasi dan isu yang dapat merusak hubungan bilateral antara dua negara. Kedua pihak perlu tetap memprioritaskan kerjasama yang saling menguntungkan demi kebaikan kedua negara dan masyarakatnya.

Sebagai sesama negara anggota forum KTT D-8, Indonesia dan Turki tentu memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan dalam forum tersebut. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam menanggapi isu-isu sensitif agar tidak menimbulkan konflik yang tidak perlu dalam hubungan antar negara.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved