Ma'ruf Amin: Peran Wakil Presiden yang Tidak Selalu Harus Terlihat Atraktif
Tanggal: 2 Apr 2024 21:06 wib.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyadari bahwa banyak pihak merasa bahwa ia kurang aktif dalam mengambil peran selama menjabat sebagai wakil presiden. Namun, menurut Ma'ruf, bukanlah tujuan utamanya untuk selalu tampil atau terlihat menarik.
"Saya merasa bahwa mungkin banyak orang menyatakan bahwa saya tidak begitu banyak mengambil peran, misalnya itu yang ada cara-cara yang wakil presiden yang tampil lebih atraktif, saya memang bukan tipe seperti itu," kata Ma'ruf di kediaman resmi wapres, Jakarta, dikutip Selasa (2/4/2024).
Ma'ruf mengakui sengaja membagi peran dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Ia mengibaratkan dirinya berpasangan dalam permainan bulu tangkis.
"Ketika pasangan ini bisa menempatkan posisinya, kalau pasangan itu ada di depan, itu kita harus di belakang supaya bola yang dilempar ke belakang itu ada (yang memukul)," ujar Ma'ruf.
Hal tersebut, lanjut Ma'ruf, merupakan strategi dalam bermain bulu tangkis di mana setiap posisi bekerja sesuai tugas masing-masing untuk menjaga kelancaran permainan. Begitu pula dengan pemerintahan, setiap pejabat harus bekerja sesuai dengan peran dan tanggung jawabnya untuk menjaga agar pemerintahan berjalan dengan baik.
Pernyataan Ma'ruf ini sekaligus menjelaskan kepada masyarakat bahwa tidak selalu perlu mencari sorotan publik untuk menunjukkan kinerja. Terkadang, sebuah peran yang lebih dalam dan strategis dibutuhkan untuk memastikan segala hal berjalan dengan baik.
Dalam konteks pemerintahan, pembagian peran antara presiden dan wakil presiden merupakan hal yang seharusnya terjadi. Setiap individu dalam pemerintahan memiliki tugasnya masing-masing, yang sewajarnya dijalankan dengan penuh tanggung jawab demi kepentingan negara dan rakyat.
Sementara banyak wakil presiden lainnya terlihat aktif, Ma'ruf lebih memilih untuk bekerja lebih di belakang layar, menempatkan kepentingan nasional di atas gaya pribadi yang menarik perhatian publik. Strategi ini memungkinkan Ma'ruf untuk fokus pada pekerjaan nyata, menjalankan tugasnya dengan sungguh-sungguh. Dengan begitu, ia dapat mendukung presiden dalam upaya menjalankan pemerintahan dengan efektif.
Pandangan ma'ruf tentang peran wakil presiden yang lebih kalem dan strategis ini, dapat menjadi pembelajaran bagi generasi baru pemimpin. Tidak selalu perlu terlihat aktif di media sosial atau sering muncul di layar kaca untuk menunjukkan kinerja. Lebih penting untuk menjalankan tugas dengan tulus dan efektif sesuai dengan peran yang diberikan.
Seringkali, penilaian publik lebih tertuju pada penampilan dan kehadiran visual di media, namun pentingnya kerja dan hasil nyata dari setiap peran dalam pemerintahan tidak boleh terlupakan. Pemerintahan yang efektif tidak hanya bergantung pada tontonan publik, namun juga pada kerja keras dan kerja cerdas dari para pejabat yang bertanggung jawab.
Ketika peran wakil presiden tidak selalu terlihat atraktif, ia bisa jadi sedang memainkan peran yang lebih strategis untuk mendukung presiden dan menjaga stabilitas pemerintahan. Hal ini sejalan dengan norma-norma dalam sistem politik di mana setiap individu memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing sesuai dengan amanah yang diberikan.
Dengan demikian, Ma'ruf Amin telah membuktikan bahwa pentingnya menjalankan peran tanpa harus selalu terlihat di depan umum. Terkadang, peran yang lebih strategis dan mendukung dari balik layar dapat membawa dampak yang lebih besar bagi keberlangsungan pemerintahan. Sebuah kepemimpinan yang efektif tidak selalu terpancar dari sorotan publik, namun dari hasil kerja nyata yang membawa manfaat bagi negara dan rakyat.