Sumber foto: Google

Macron Akan Gelar KTT Trilateral di Mesir Bahas Krisis Gaza

Tanggal: 6 Apr 2025 21:21 wib.
Tampang.com | Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan akan menggelar pertemuan puncak trilateral bersama Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dan Raja Yordania Abdullah II. Pertemuan tersebut dijadwalkan berlangsung di Kairo, Mesir, pada Senin (7/4/2025), sebagai bagian dari upaya diplomatik untuk merespons krisis kemanusiaan yang terus memburuk di Jalur Gaza.

Fokus pada Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera

Macron menyampaikan rencana pertemuan ini melalui akun media sosial X pada Sabtu (5/4/2025), menjelaskan bahwa pembahasan akan difokuskan pada penanganan keadaan darurat di Gaza. Serangan Israel yang terus berlanjut, menyusul kegagalan gencatan senjata singkat, membuat situasi di wilayah tersebut semakin kritis.

Israel disebut menggunakan serangan intensif sebagai upaya menekan kelompok Hamas untuk membebaskan para sandera yang masih ditawan sejak pecahnya konflik.

Pertemuan Digelar di Tengah Ketegangan Regional

Pertemuan trilateral ini digelar di tengah meningkatnya ketegangan militer di wilayah Timur Tengah. Selain Gaza, Israel juga memperluas serangan ke Lebanon dan Suriah. Kondisi ini menambah urgensi diplomasi multilateral, guna mencegah konflik melebar dan memperburuk situasi keamanan regional.

Kunjungan Macron ke El-Arish, Titik Bantuan untuk Gaza

Setelah pertemuan puncak, pada Selasa (8/4/2025), Macron dijadwalkan mengunjungi pelabuhan El-Arish di Mesir, yang berjarak sekitar 50 kilometer dari Jalur Gaza. El-Arish selama ini menjadi pusat transit bantuan kemanusiaan internasional yang ditujukan untuk warga Gaza.

Di sana, Macron akan bertemu langsung dengan para pekerja kemanusiaan dan aparat keamanan, sekaligus menunjukkan komitmen Prancis dalam mendukung gencatan senjata dan distribusi bantuan ke wilayah konflik.

Diplomasi Kemanusiaan: Prancis, Mesir, dan Yordania Bersatu Suara

Dengan menggelar KTT trilateral ini, Prancis berupaya memposisikan diri sebagai pemain kunci dalam meredakan konflik Gaza, sekaligus memperkuat kerja sama diplomatik dengan Mesir dan Yordania — dua negara yang memiliki pengaruh langsung dan historis dalam konflik Palestina-Israel.

Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan tekanan internasional yang lebih kuat terhadap pihak-pihak yang terlibat, untuk menghentikan kekerasan dan membuka kembali jalur diplomasi demi perdamaian yang berkelanjutan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved