Korban di Gaza Didominasi Wanita dan Anak, Pelanggaran Sistematis Israel Terkait Perang Palestina
Tanggal: 10 Nov 2024 06:43 wib.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengungkapkan bahwa hampir 70 persen korban meninggal di Gaza, serangan Israel adalah wanita dan anak-anak. Pernyataan ini mengejutkan dunia internasional dan mengundang keprihatinan mendalam terkait konflik antara Israel dan Palestina yang terus berlangsung.
Dalam konflik bersenjata yang berkecamuk di wilayah Gaza, korban wanita dan anak-anak membentuk mayoritas yang paling rentan. Bahkan, data yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa di antara korban yang tercatat, terdapat seorang anak berusia 1 tahun dan seorang wanita lanjut usia berusia 97 tahun. Kedua ekstrim usia ini menunjukkan betapa tidak pandang bulu dampak konflik yang tengah terjadi.
Pernyataan yang disampaikan oleh PBB tidak hanya merupakan fakta yang harus diakui, tetapi juga menegaskan bahwa ada pelanggaran sistematis yang dilakukan oleh Israel terkait perang dengan Palestina. Pelanggaran tersebut mencakup beragam aspek, mulai dari serangan langsung terhadap warga sipil hingga penggunaan kekerasan yang tidak proporsional.
Pada Juni 2021, PBB mengeluarkan laporan yang mengecam Israel atas pelanggaran hak asasi manusia yang disengaja selama serangan di Gaza pada bulan Mei. Laporan tersebut menyoroti serangan terhadap fasilitas kesehatan, sekolah, dan media, yang secara jelas melanggar hukum internasional. Dalam laporan tersebut, PBB menyerukan agar pihak berwenang Israel diadili atas dugaan pelanggaran hukum perang.
Sementara itu, Israel membela tindakannya dengan menegaskan bahwa serangan yang dilancarkan merupakan respons atas serangan roket yang dilakukan oleh kelompok militan Hamas. Meskipun demikian, menurut PBB, hal ini tidak membenarkan penggunaan kekuatan yang sewenang-wenang dan melanggar hak asasi manusia.
Dalam konteks konflik di Gaza, perempuan dan anak-anak tidak hanya menjadi korban secara langsung akibat serangan militer, tetapi juga terpengaruh secara tidak langsung dalam berbagai aspek kehidupan. Mereka mengalami dampak psikologis yang serius, kehilangan keluarga, kehilangan tempat tinggal, serta ketidakpastian mengenai masa depan mereka.
Sebagai komunitas internasional, penting bagi kita untuk tidak hanya merespons secara emosional terhadap konflik ini, tetapi juga untuk terlibat secara aktif dalam mencari solusi yang berkelanjutan. Dukungan dan bantuan kemanusiaan yang tepat waktu dan efektif perlu disalurkan ke wilayah Gaza untuk membantu mengatasi kondisi kemanusiaan yang memburuk.