Kim Jong Un Meminta Presiden Korea Selatan untuk Bertemu di Pyongyang
Tanggal: 13 Feb 2018 14:36 wib.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah meminta Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk mengunjungi Pyongyang pada "tanggal paling awal" yang mungkin untuk pertemuan puncak antar-Korea ketiga, saudari Kim mengatakan kepada pemimpin Korea Selatan tersebut pada hari Sabtu.
Undangan tersebut disampaikan dalam sebuah pertemuan antara Moon dan saudara perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Yo Jong.
Kim Yo Jong sebelumnya dianggap sebagai bagian dari delegasi Korea Utara tingkat tinggi ke Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang, namun juru bicara Cheong Wa Dae Kim Eui-kyeom mengatakan bahwa dia berada di sini sebagai utusan khusus pemimpin Korea Utara.
"Sementara menyampaikan sebuah surat dari Kim Jong Un, ketua Komisi Urusan Negara, yang menyatakan kesediaan untuk memperbaiki hubungan Korea Selatan-Korea Utara, utusan khusus Kim Yo Jong secara orisinal menyampaikan undangan Ketua Kim Jong Un untuk bulan ke bulan di sebuah Waktu yang tepat baginya, mengatakan bahwa dia bersedia bertemu Presiden Moon Jae-in pada tanggal sedini mungkin, "kata juru bicara tersebut kepada sebuah konferensi pers.
Bulan tampaknya menyebutkan kondisi yang diperlukan untuk pertemuan puncak antar-Korea.
"Mari kita mewujudkannya dengan menciptakan kondisi yang diperlukan di masa depan," katanya seperti dikutip.
Korea Utara mengirim 22 atlet ke Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang menyusul keputusannya untuk mengambil bagian dalam acara empat tahunan tersebut. Kedua Korea mengadakan perundingan formal pertama mereka dalam dua tahun terakhir bulan ini atas partisipasinya.
Washington, bagaimanapun, secara luas dianggap masih skeptis terhadap niat Korut, sementara Wakil Presiden A.S. Mike Pence menekankan perlunya terus menerapkan "tekanan maksimum dan sanksi" terhadap Korea Utara, dalam sebuah pertemuan dengan presiden Korea Selatan di Jakarta, Kamis.
Dalam pertemuan dengan pejabat Korea Utara, Moon menekankan perlunya Korea Utara komunis untuk melanjutkan dialog dengan Amerika Serikat.
"Dimulainya kembali dialog antara Amerika Serikat dan Korea Utara diperlukan juga untuk pengembangan hubungan Korea Selatan-Korea Utara," katanya, menurut juru bicaranya.
Dalam pertemuan tersebut, Kim Yo Jong berusaha mendorong Moon untuk mengunjungi Pyongyang.
"Saya berharap bisa bertemu dengan Anda di Pyongyang sejak dini. Jika Anda bertemu dengan Ketua Kim Jong Un dan bertukar pandangan mengenai banyak masalah, hubungan Utara-Selatan dapat dengan cepat membaik seolah-olah kemarin akan terasa jauh dari masa lalu," katanya kepada Pemimpin Korea Selatan, menurut seorang pejabat Cheong Wa Dae.
"Saya harap presiden akan membuat jejak dalam sejarah yang akan lama diingat oleh generasi masa depan dengan memainkan peran utama dalam membuka era baru unifikasi," tambahnya, menurut pejabat yang berbicara tanpa menyebut nama.
Pertemuan Sabtu juga melibatkan kepala pemerintahan seremonial Korea Utara, Kim Yong Nam, yang memimpin apa yang ternyata merupakan delegasi 21 anggota pada upacara pembukaan Olimpiade Pyeongchang pada hari Jumat.
Juru bicara Cheong Wa Dae mengatakan bahwa pertemuan di Cheong Wa Dae diadakan dalam suasana "bersahabat" di mana kedua belah pihak saling mempertukarkan pandangan mereka mengenai berbagai isu, termasuk hubungan antar-Korea dan hal-hal lain mengenai Semenanjung Korea.
KTT antar-Korea yang diusulkan, jika diadakan, akan menjadi yang ketiga dari jenisnya setelah yang diadakan pada tahun 2000 dan 2007, keduanya di Pyongyang.
Kedua Korea secara teknis tetap berperang saat Perang Korea 1950-53 berakhir dengan gencatan senjata, bukan sebuah perjanjian damai.
Kim Yo Jong adalah satu-satunya anggota keluarga penguasa Utara yang telah mengunjungi Korea Selatan sejak akhir perang.