Ketua PPP Jakarta Timur Kritik Keras Rommy: "Harusnya Taubat Nasuha, Jangan Ganggu PPP Lagi"
Tanggal: 30 Mei 2025 19:20 wib.
Jakarta, Tampang.com – Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jakarta Timur, Ahmad Rifa'i, melontarkan kritik keras terhadap Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy alias Rommy. Rifa'i menuding Rommy telah mengganggu partai berlambang Ka'bah dan seharusnya bertaubat nasuha.
"Mestinya Rommy taubat nasuha agar tidak lagi menjadi azab bagi PPP. Jangan ganggu PPP lagi kalau tidak ingin kualat dengan warisan para ulama. Biarkan kader bekerja untuk kembalikan kejayaan PPP," tulis Rifa'i dalam siaran pers tertulisnya, Kamis (29/5/2025).
Tudingan "Mendagangkan" Partai dan Dampak pada Pemilu 2019
Rifa'i secara terang-terangan menilai Rommy telah "menjual" partai agar Amran Sulaiman bisa menjadi ketua umum partai. "Malu rasanya mendengar PPP didagangin Rommy. Seolah-olah partai ulama ini hanya jadi komoditas jualan yang diobral ke mana-mana," ujar Rifa'i.
Rifa'i mengenang kembali pengalaman pahit pada Pemilu 2019. Saat itu, kader PPP Jakarta Timur sibuk berjuang mendulang suara, namun tiba-tiba muncul berita bahwa Rommy, yang kala itu menjabat Ketua Umum PPP, dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena menerima suap untuk jual beli jabatan.
"Bagai petir di siang bolong, dunia kontan terasa gelap. Perjuangan kami berbulan-bulan untuk mempertahankan 4 kursi DPRD dan 1 kursi DPR RI di Jakarta Timur langsung runtuh saat itu juga," ungkap Rifa'i.
Ia menambahkan, "Apalagi Rommy tinggalnya di Jakarta Timur, habis sudah suara kami tahun 2019. Kursi DPRD hilang 3 kursi, DPR RI hancur lebur hilang kursi sama sekali."
Menurut Rifa'i, kejadian tersebut benar-benar menghancurkan hasil Pemilu PPP 2019 dan menjadi awal keterpurukan partai. Dari 10 kursi DPR RI pada 2014, hanya tersisa 1 kursi, dan kursi DPR RI di Jakarta Timur hilang sepenuhnya.
"Sesak kami belum hilang, eh malah hari ini muncul lagi bukan untuk pengakuan dosa, tetapi malah dagangin PPP," ujar Rifa'i, meluapkan kekecewaannya.
Kemunculan Nama Amran Sulaiman dan Keterkaitan dengan Tokoh Lain
Nama Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman memang telah muncul ke permukaan sebagai calon ketua umum PPP, dengan isu yang mengemuka bahwa ia dijagokan oleh pengusaha kondang Andi Syamsuddin Arsyad atau biasa dipanggil Haji Isam.
Meskipun demikian, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy sendiri telah membantah keterlibatan Haji Isam. "Yang terjadi di PPP sama sekali bukan upaya Haji Isam untuk mengakuisisi melalui kerabatnya. Sebagai pengusaha sukses, Haji Isam tidak butuh mengakuisisi partai mana pun," ujar Rommy dalam keterangan tertulisnya, Senin (26/5/2025).
Rommy menyebutkan, PPP melihat Amran karena kemampuan dan ketokohannya, bukan sekadar kedekatannya dengan Haji Isam. Nama Amran dalam bursa calon ketua umum PPP juga semakin menguat setelah dirinya berdiskusi dengan Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Kritikan Rifa'i ini mencerminkan gejolak internal yang masih melanda PPP menjelang muktamar, khususnya terkait arah kepemimpinan dan upaya partai untuk kembali bangkit setelah hasil buruk di Pemilu 2024.